Chris Budi dalam suatu festival layang-layang di Bali. (dok. Chris Budi)
Bermain layang-layang memberi kenikmatan tersendiri bagi para penghobi atau rare angon. Perasaan senang dan bangga akan menyertai saat layangan mereka mengudara dengan indahnya. Namun tak dipungkiri, beberapa warga memiliki penilaian negatif terhadap aktivitas ini.
Hal ini terkait beberapa layang-layang yang membahayakan warga di sekitarnya. Beberapa insiden yang pernah terjadi seperti tersangkut tali layang-layang di jalan umum karena layang-layang jatuh, layang-layang jatuh menimpa bangunan rumah atau tempat suci, layang-layang jatuh di kabel PLN, dan yang terakhir insiden jatuhnya helikopter Bell 505 akibat baling-balingnya terlilit tali layang-layang. Chris Budi mengungkapkan, kejadian-kejadian tersebut memang kerap terjadi saat musim layang-layang tiba.
"Kami dari komunitas layang-layang sudah sering mengedukasi para penghobi layang-layang atau rare angon tentang bagaimana bermain layang-layang yang aman," cetus pria yang juga sebagai undagi (pembuat) layang-layang ini.
Menurutnya, seorang rare angon pasti sudah mengerti tata cara bermain layang-layang yang baik. Contohnya, rare angon tidak akan meninggalkan layang-layangnya saat sedang di udara. Jadi ketika ada insiden dengan layang-layangnya, rare angon bisa cepat mengatasinya.
Bagaimana cara bermain layang-layang yang aman? Sebenarnya sangat sederhana. Bermain layang-layang tidak di dekat kabel PLN, khususnya kabel Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) maupun gardu PLN. Selain itu, jangan bermain layang-layang di sekitar bandara udara karena dapat mengganggu dan membahayakan lalu lintas udara.
Seorang pemula sebaiknya didampingi oleh orang yang lebih senior atau berpengalaman saat menaikkan layang-layangnya. Seperti diketahui, beberapa layang-layang tradisional Bali memiliki ukuran besar dan gerakan yang dinamis. Menurut Chris Budi, rare angon perlu menguasai keahlian mengendalikan layang-layang saat menaikkan maupun menurunkan agar tidak membahayakan diri maupun orang di sekitarnya.
Chris Budi juga mengingatkan agar tidak membiarkan layang-layang mengudara hingga pagi hari, atau yang dikenal dengan istilah menginapkan layang-layang. Sebab berisiko akan jatuh karena pengaruh uap air yang dapat membuat layang-layangnya bertambah berat. Selain itu, layang-layang akan susah untuk diawasi. Jika layang-layang jatuh, susah memperkirakan titik jatuh dan tidak bisa mengatasi dengan cepat.