Fakta Film Teka-Teki Tika Garapan Ernest Prakasa, Eksplorasi Misteri

Ernest Prakasa mengungkapkan drama keluarga ini intens dengan musik yang mencekam dan menimbulkan banyak pertanyaan. Berbeda dengan film Ernest sebelumnya, Teka-Teki Tika memberikan napas baru yang segar.

Film Teka-Teki Tika merupakan karya Ernest ke-6 yang ditulis dan disutradarai sendiri. Lima karya Ernest sebelumnya di antaranya Ngenest (2015), Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal (2017), Milly & Mamet (2018), dan IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan (2019).

“Judulnya udah duluan, judulnya dari tahun 2018. Aku mulai nulis akhir tahun lalu, terus syuting pada Mei lalu,” jelasnya.

Dalam trailer berdurasi 1 menit 37 detik yang dirilis pada 9 November 2021 lalu, ditampilkan keluarga Budiman yang kedatangan seorang perempuan bernama Tika. Perempuan itu kemudian mengaku sebagai anak Budiman. Tika yang mengaku mengetahui fakta dan rahasia rumah itu, seketika mengganggu kehidupan keluarga tersebut.

Dalam film ini, Dion Wiyoko memerankan Arnold, Eriska Rein sebagai Laura, Morgan Oey memainkan Andre dan Tansri Kemala jadi Jane. Sedangkan Ayu Laksmi didapuk sebagai pembantu dalam keluarga tersebut.

Selain itu, ada pula Sheila Dara, Morgan Oey, Dion Wiyoko, Ferry Salim, Eriska Rein, Jenny Zhang, dan Tansri Kemala. Ferry Salim di sini berperan sebagai Budiman dan Jenny Zhang sebagai Sherly. Keduanya merupakan pasangan pengusaha dengan kondisi kehidupan mereka berada di ujung tanduk. Di balik harta dan reputasi mereka, ancaman kredit macet mulai mengintai.

Pada saat yang sama, mereka tengah berbahagia karena Budiman akan mendapatkan proyek besar dari pemerintah. Keduanya merayakan ulang tahun pernikahan bersama keluarga di rumah megah mereka. Suasana makan malam yang hangat mendadak terganggu oleh kehadiran seorang perempuan misterius bernama Tika yang diperankan oleh Sheila Dara. 

“Film ini berkisah tentang keluarga Chinese,” tegasnya.

Proses syuting Teka-Teki Tika dilakukan dalam situasi pandemik, yakni mulai Mei 2021 lalu, sehingga semuanya menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. Lokasi syuting dilakukan di sebuah vila seluas 1 hektare di puncak, Jawa Barat.

“Usai proses syuting, kami menjalani proses editing dan dilanjutkan rentetan paska produksi yang seru. Kami percaya Teka-Teki Tika akan memberi pengalaman menonton istimewa yang dikerjakan dari dan dengan hati sebagai pesan, dan diharapkan berkesan untuk penontonnya,” jelasnya.

Film Teka-Teki Tika akan hadir sebagai film perayaan tutup tahun dari Starvision. Film produksi Indie Picture bekerjasama dengan Imajinari dan Fosa Pictures ini menandakan kembalinya Ernest Prakasa dengan gaya baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, yaitu mengeksplorasi misteri dalam drama keluarga.