Salah satu makanan khas cafe dan restauran, HOME by Chef Wayan (instagram.com/chefwayan)
Sebenarnya bagi Chef Wayan, memasak bagi para pejabat penting negara seperti di KTT G20 ini bukanlah pengalaman pertamanya. Dulu, ketika masih bekerja menjadi chef di New York, Amerika Serikat, ia pernah bertugas memasak di acara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
"Itu pengawasannya ketat dan saya masak dijaga pakai senjata," kenangnya.
Saat memasak untuk even KTT G20, menurut Chef Wayan ia tidak mengalami pressure atau tekanan yang berarti. Namun biasanya jika ada permintaan last minute, cukup memberikan pressure atau tekanan tersendiri.
"Ada permintaan dari Istri Kepala Negara Turki yang last minute masuk informasinya jika beliau tidak makanan pedas. Jadi saya buat ulang bahan dan bumbu yang bebas cabai. Tetapi pressure seperti ini bisa diatasi dengan manajemen waktu dan komunikasi," ujarnya.
Beberapa menu masakan yang disajikan Chef Wayan antara lain adalah krupuk yang dibuat sendiri berbahan dasar ikan, kripik melinjo, dan kripik tempe gluten free. Adapun makanan pembukanya berupa rujak buah, bola-bola nasi Italian style dari sorgum, di mana di dalamnya terdapat rendang pakis serta dendeng nangka berbahan cempedak yang dibawa langsung dari Kalimantan.
Menu utamanya ada semur bebek disajikan dengan ubi celembu, tum ayam menu yang mewakili Bali, urap yang disajikan dalam bentuk roll dan dimakan seperti sushi, serta tuna sambal mantah. Makanan penutupnya berupa jajan laklak dan coconut gelato.
"Semua masakan khas Indonesia dipresentasikan dengan baik. Menunjukkan makanan khas Indonesia tidak kalah rasa serta penampilannya dengan western food," ujar Chef Wayan.
Kerja kerasnya bersama tim terbayar dengan puasnya para istri negara terhadap masakannya. "Saya lihat dari monitor hampir semua istri negara puas dan memakan semua sajiannya. Ibu Iriana juga lewat asisten dan Paspampres memberikan pujian dan kepuasannya terhadap rasa dari masakan yang disajikan," ucap Chef Wayan.