pixabay.com/Kjerstin_Michaela
Breakout atau munculnya iritasi dan timbulnya banyak jerawat pada kulit wajah dapat disebabkan karena perubahan hormon, dehidrasi, dan stres. Ketika menjalani puasa, perubahan hormon dapat terjadi sehingga terjadi produksi minyak berlebih yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memicu jerawat. Dehidrasi akibat kekurangan konsumsi air adalah permasalahan umum ketika berpuasa yang dapat menyebabkan breakout. Lebih lanjut, tingkat stres tinggi karena pola tidur yang tidak teratur turut menyumbang sebagai pemicu breakout.
Adanya pengaruh aktivitas lain selama bulan Ramadan juga menjadi penyebab terjadinya breakout. Dr Muneeb Shah, dermatolog sekaligus influencer, mengatakan bahwa mencuci muka secara berlebihan khususnya ketika sering melakukan wudhu, dapat menimbulkan kondisi kulit menjadi kering bagi beberapa orang. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi pada skin barrier. Selain itu, pengaruh nutrisi yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka juga berdampak pada kulit.
Selama berpuasa, beberapa orang mungkin akan makan berlebih dan kurang memperhatikan asupan nutrisi ketika sahur atau berbuka. Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari FKKMK UGM, dr Fajar Waskito SpKK (k) MKes, menjelaskan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat memengaruhi level gula darah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan inflamasi pada tubuh, termasuk jerawat. Jadi, untuk mencegah kulit breakout diperlukan kontrol yang baik terhadap faktor-faktor penyebabnya.