ilustrasi seseorang (unsplash.com/Vonecia Carswell)
Kamu adalah pemegang takhta tertinggi bagi dirimu. Keputusan apa pun, itu ada di tanganmu. Sehingga ketika kamu ingin berkata "Tidak" pada sesuatu yang memang itu tidak etis, kamu tidak butuh persetujuan orang lain. Artinya, kamu tidak khawatir untuk menolak ajakan yang itu berpotensi merugikanmu pada masa sekarang, juga yang akan datang.
Pelajaran yang dipetik adalah berhenti untuk jadi pribadi yang hanya iya-iya saja. Kamu perlu melawan pada orang-orang yang menghasutmu untuk berbuat keburukan. Karena orang semacam itu tidak menutup kemungkinan hadir pada dirimu. Tinggal bagaimana kamu pandai dan cerdas mengambil langkah pencegahan.
Kesimpulannya, jangan habiskan waktumu untuk meladeni orang-orang yang menguras energimu, apalagi yang diam-diam menghancurkan mentalmu secara perlahan. Pergi dari situasi demikian, kemudian temukan mereka yang tulus dan bersih hatinya.