Kadang ketemu orang di tempat itu rasanya malah lebih degdegan daripada sidang skripsi. Apalagi kalau orangnya tipe yang bikin suasana jadi kikuk. Mantan, teman lama yang udah jarang ngobrol, dosen, atau kenalan yang diajak basa-basi aja rasanya awkward banget.
Demi menghindar, otak langsung kerja ekstra, menciptakan ide-ide absurd yang gak masuk akal, tapi entah kenapa sering banget kita lakuin tanpa sadar.
Layar handphone-nya sih cuma menampilkan home screen, tapi ekspresinya kayak lagi diskusi serius sama atasan. Padahal gak ada siapa-siapa di ujung sana. Ada gak yang kelakuannya kayak gini?
Demi gak berpapasan, kamu rela jalan muter kayak lagi main ular tangga. Rute tercepat? Dilupakan demi ketenangan batin.
Tas diacak-acak padahal gak ada yang dicari. Cuma biar bisa nunduk terus pura-pura gak lihat si "target". Pasti kamu pernah nglakuin hal ini, kan?
Entah itu warung, toko boneka, apotek, pokoknya langsung belok dan masuk aja biar gak ketemu tatapan yang bikin kikuk.
Layar handphone kosong, jempol menari-nari acak, tapi muka dibuat setegang mungkin. Gaya-gaya lagi ribut di chat grup, padahal gak ada. Emang serandom itu kelakuannya demi menghindari tatapan muka.
Ujung-ujungnya, tingkah konyol yang kamu lakukan demi menghindari orang di tempat umum kadang bikin malu sendiri ya kalau diingat-ingat. Tapi ya sudahlah, namanya juga refleks bertahan hidup versi sosial. Yang penting, tetap jaga sopan santun dan jangan sampai caramu menghindar malah bikin situasi makin canggung atau memperkeruh suasana.