Bicara soal robot, pasti yang kamu bayangkan adalah mainan robot Gundam atau semacamnya. Tapi artikel ini bukan membahas mainan tersebut. Melainkan robot yang berhubungan dengan kehidupan seks.
Ya, kehadiran robot seks ini jadi bahasan yang kontroversial karena bisa menimbulkan masalah kesehatan dan teknologi. Berikut ini ulasan tentang robot seks tersebut.
Kita tahu bahwa robot telah menginvasi kehidupan kita di berbagai sektor. Mulai dari membersihkan rumah, merakit mobil, hingga membuat makan. Namun robot masih belum bisa memenuhi nafsu birahi. Berawal dari sinilah boneka seks dikembangkan menjadi robot yang dapat bergerak menyerupai manusia untuk tujuan hubungan intim.
Beberapa perusahaan telah mengembangkan robot tersebut supaya mampu merespon sentuhan manusia. Bahkan terdapat robot yang mampu mengeluarkan suara, tersenyum bahkan bernyanyi.
Ada pula yang mencoba menawarkan “koneksi emosional.” Semua itu dimaksudkan untuk memenuhi rasa fetish dan impian seseorang yang dalam hidupnya selalu atau merasa sendiri.
Samantha adalah satu dari sekian robot seks yang berhasil diciptakan. Dikembangkan oleh Sergi Santos, menurutnya Samantha sangatlah erotis. Bahkan beberapa orang menaruh hati kepadanya. Lebih mencengangkan lagi Samantha sedang dikembangkan agar dapat mengenali orang yang baik, karena dia akan memiliki kode moral.
Pada Februari 2018, sebuah rumah bordil yang berisikan robot seks dibuka di Paris. Klub seks tersebut menyediakan beberapa ruang bagi para pelanggan yang ingin merasakan sensasi silikon ketimbang tubuh manusia pada umumnya.
Tentu saja berbagai image disediakan oleh rumah bordil itu dalam berbagai bentuk, warna kulit, dan ukuran. Sebelumnya telah dibuka rumah bordil di Britania, di mana pelanggan “dapat mencoba sebelum membeli.”
Tentu saja orang-orang dapat membelinya. Satu robot seks dihargai sekitar £10 ribu atau setara Rp200 juta. Akan tetapi, terdapat versi yang lebih murah di pasaran. Diperkirakan harga robot seks akan turun terus mengikuti perkembangan teknologi.
Adapun pasar yang diincar adalah mereka orang-orang yang sendirian dan membutuhkan cinta tanpa syarat.
Beberapa ilmuwan telah mewanti-wanti untuk berhati-hati terhadap robot seks agar tidak kecanduan. Hal itu karena robot seks mampu memujudkan bayangan seseorang terhadap pasangan yang diinginkan.
Mengerikan lagi karena menurut sexologist Lev Shcheglov, penggunaan robot seks mampu menyebabkan psychopathic disorders dan pengisolasian diri.
“Sama seperti makanan buatan. Kamu bisa memakannya, tetapi seiring berjalannya waktu itu akan merusak tubuhmu,” ungkap sexologist, Lev Shcheglov.
Namun di sisi lain, para ilmuwan juga mendeteksi jika robot seks mampu digunakan sebagai kegiatan terapi buat yang mengalami gangguan seks. Buktinya, terdapat pelanggan yang menikahi robot itu dan mengatakan kepada sang perusahaan pembuat, bahwa mereka telah menyelamatkan dirinya. Padahal sebelumnya mereka ingin bunuh diri lantaran hubungan yang tak berhasil.
Bahkan sebuah perusahaan telah menawarkan pedobot, robot seks yang memiliki rupa seperti anak-anak untuk mengurangi pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Sampai saat ini belum ada riset lebih lanjut tentang bahayanya penggunaan robot seks ini. Menurut pendapatmu gimana nih soal keberadaan robot seks ini?