Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Instagram.com/giorgino_abraham

Sutradara Hadrah Daeng Ratu terbilang nyaris sempurna dalam 'mempromosikan' Pulau Bali di film A Perfect Fit. Film ini juga sengaja mengambil tema kisah cinta di Bali supaya semakin akrab dengan millennials dan generasi Z.

Penulis skenarionya, Garin Nugroho, benar-benar riset dan melibatkan orang Bali untuk menyajikan kisah cinta yang rumit antara "dua orang asli Bali" vs "dua orang asli Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Makassar". Kenapa bisa menyimpulkannya seperti itu? Itu tergambar jelas dari budaya, realita kehidupan masyarakat, dan logat bahasa para pemerannya.

Tokoh utama perempuannya bernama Saski, yang diperankan oleh Nadya Arina. Dia perempuan Bali dari keluarga pembaca lontar. Tokoh utama prianya bernama Rio, yang diperankan oleh Refal Hady. Terlahir dari seorang Ibu berdarah NTT. Berikutnya adalah Giorgino Abraham yang memerankan sebagai Deni. Pria Bali yang terlahir dari keluarga berkasta kesatria. Nama lengkapnya saja I Gusti Agung Deni Wijaya. Sedangkan Anggika Bolsterli berperan sebagai Tiara dari keluarga Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam tradisi Hindu di Bali, pasangan yang mau menikah harus dibaca pertemuan wetonnya oleh seorang ahli lontar maupun yang mumpuni di bidang sastra. Tujuannya untuk menentukan hari baik, kecocokan, hingga hal-hal lain yang harus mereka jalani. Pada akhirnya, jalan cerita ini mudah ditebak di awal-awal adegan.

Filmnya sendiri rilis sejak 15 Juli 2021 lalu di Netflix. Biar kamu semakin rindu pada Pulau Dewata, berikut adalah deretan tempat wisata, para tokoh, dan budaya Bali yang muncul dalam film A Perfect Fit:

1. Pantai Melasti

instagram.com/melastibeachbali

Pantai Melasti berada di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Lebih tepatnya di semenanjung bukit Ungasan. Sesuai namanya, tempat ini juga dipakai oleh umat Hindu untuk menjalankan upacara atau persembahyangan melasti. Tempatnya hampir sama seperti Pantai Pandawa, yang akses jalannya melewati bebatuan kapur. Sampai sekarang masih dalam pembangunan, namun tetap boleh dikunjungi kok.

2. Jalan Dewi Sigi

Editorial Team

Tonton lebih seru di