Biar Mood Nyanyi, Peserta Indonesian Idol Asal Bali Teriak di Rumah

Menyadari anaknya memiliki bakat bernyanyi, sebagai seorang ibu, Ni Nyoman Serini, pernah marah lantaran Mahalini tidak berupaya menyalurkan hobi hingga ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Anaknya justru memilih diam sampai kelas 2 SMP. Setelah itu barulah gurunya memasukkan Mahalini ke grup vokal di sekolah.

“Saya sebagai orangtua tentunya amat sangat mendukung. Cuman ada cerita dalam menjalani hobinya itu dia nggak berani lomba dulunya. Dari Sekolah Dasar Kelas V baru les vokal tapi tidak berani lomba, sampai saya sempat marah. Karena dia hanya bernyanyi untuk karaoke di rumah saja,” kata Serini.

Dari situlah Mahalini mulai rajin mengikuti berbagai lomba dan mendapatkan juara. Ia dan grup vokal sekolahnya pernah mewakili Bali ke Semarang. Menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA), Mahalini tampil solo dan kembali mewakili Bali ke Kupang.

Mahalini menyebut, untuk menumbuhkan mood bernyanyi memang tak mudah. Dirinya baru muncul mood untuk bernyanyi setelah berteriak-teriak dulu di rumahnya. Ia mengaku suara emasnya langsung keluar setelah itu, dan akhirnya menghapalkan 30 lagu untuk mengikuti kompetisi ini.

“Persiapannya pasti siapin lagu dulu sekitar 30 lagu. Kalau latihan di rumah itu pasti, setiap hari. Latihan suaranya. Kalau saya pribadi itu, kalau nyanyi itu harus teriak-teriak dulu. Susah kalau nyanyi kalau belum teriak-teriak dulu di rumah,” jawabnya.

Pengamat musik asal Bali, IB Martinaya alias Gus Martin, mendukung penuh perwakilan Bali dalam ajang Indonesian Idol kali ini. Untuk itu pihaknya meminta agar masyarakat Bali khususnya, berkenan mendukung Mahalini selama menjalani kompetisi ini.

“Kalau saya pribadi ketika geg Lini ini sekarang berada di posisi ini, saya tidak terkejut. Karena beberapa kali pernah menjuri dia di ajang lomba. Beberapa kali lomba di Bali dan dia juara,” terang Gus Martin.

Melihat Bali memiliki potensial penyanyi remaja yang bagus, maka Gus Martin berharap bakat itu harus didukung dengan lima hal. Di antaranya ajang yang mewadahi, bakat, kemauan, dukungan dan keberuntungan.

“Salah satu pesan saya ke geg Lini, saya punya catatan bahwa sesungguhnya bakat seseorang itu harus didukung oleh banyak hal. Saya kira geg Lini seorang penyanyi dan dia akan berhasil. Banyak yang menjadi juara, lolos kemudian hilang. Itu PR kemudian apakah akan menjadi penyanyi terus-terusan, atau berhenti sampai di ajang festival,” terangnya.