Hal serupa diungkapkan oleh Pegiat Seni Budaya Bali, Melati Danes. Ia merupakan guru sekaligus ibu baginya. Ketika masih Sekolah Menengah Atas (SMA), Melati belajar menari Legong Peliatan dari Maestro Bulantrisna.
"Beliau mengenalkan saya dan teman-teman tari Legong Peliatan, dan akhirnya saya diajak juga bergabung di sanggar tari beliau," terangnya.
Bulantrisna termasuk orang yang penting dalam hidupnya. Sebab ia banyak menginspirasi dalam berkesenian, hingga mempertemukan Melati dengan pendamping hidup.
"Beliaulah yang memperkenalkan saya dengan suami."
Banyak hal dapat diteladani dari Bulantrisna. Terutama bagaimana selama hidupnya tetap getol mengembangkan dan melestarikan kesenian Bali hingga akhir hayat. Semangatnya dalam berkesenian, diharapkan dapat diteruskan oleh generasi muda Bali zaman sekarang.
Berikut ini profil singkat Anak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik
Lahir: Deventer, Belanda, 8 September 1947
Profesi: Dokter Spesialis THT, konsultan bidang kesehatan telinga/pendengaran dan audiologi, neuro-otologi
Pendidikan:
- Dokter Umum Iniverstitas Padjadjaran, Bandung (1975)
- Spesialis THT (1985)
- Dokter Medizin/S-2 di Ludwig Maximilians University (LMU) Munich, Jerman (1989)
- Doktor/S-3 di University of Antwerp, Belgia (1996)
Pekerjaan:
- Pengajar ASTI Bandung (1972-1974)
- Pengajar Ilmu Faal FK Universitas Padjadjaran, Badung dan Konsultan World Health Organization South East Asia di New Delhi (1985-2004)
Pengalaman Pentas:
- Tari Energi Legong di Solo (1996)
- Tari Legong Asmarandana di Bandung (1996)
- Tari Mutiara Legong di Bandung (2000)
- Tari Legong Witaraga di Bandung dan Jakarta (2002)
- Tari Janger HipHop di San Francisco, Amerika Serikat (2005)
- Tari Janger Anti Stress di Amerika Serikat (2006)
- Tari Bedoyo Legong Calonarang di Jakarta dan Singapura (2007)
- Tari Topeng Panji dan Rengganis di Bali dan Jakarta (2012).