Bahaya Nyeri Lutut yang Sering Diremehkan, Bisa Ganti Sendi

Tabanan, IDN Times - Nyeri lutut termasuk kasus yang sering ditangani oleh bagian Orthopedi Rumah Sakit Umum (RSU) Kasih Ibu Tabanan. Rata-rata dalam sebulan, ada 60 kasus nyeri lutut yang harus mendapatkan penanganan.
Nyeri lutut sendiri jika sudah parah menyebabkan penderitanya merasakan sakit berkepanjangan dan tidak bisa beraktivitas secara normal. Bahkan dalam tahapan tertentu, sendi lutut harus diganti yang tentunya memakan biaya besar jika tidak mendapat cover asuransi kesehatan.
Lalu bagaimana cara mencegah nyeri lutut agar tidak semakin parah? Berikut wawancara IDN Times bersama Dokter Spesialis Orthopedi RSU Kasih Ibu Tabanan, dr Nyoman Gde Aditya MBiomed SpOT.
1. Nyeri lutut umumnya terjadi pada usia lanjut (lansia)
Permasalahan nyeri lutut sangat kompleks karena menyangkut tulang, sendi, urat, dan saraf. Namun penyebab umumnya ada dua, yaitu pernah mengalami trauma karena kecelakaan atau cedera olahraga dan tidak ditangani dengan baik, dan karena usia lanjut.
Kata Aditya, sekitar 80 persen kasus nyeri lutut yang ditangani oleh RSU Kasih Ibu Tabanan adalah karena usia lanjut. Rata-rata latar belakang usia lanjut yang mengalami nyeri lutut adalah menyukai aktivitas yang berat dan membebani lutut, seperti sering naik turun tangga.
"Saat bertambah usia, struktur tulang rawan di lutut mengalami degenarasi, sementara pemakaiannya tetap layaknya usia muda. Ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat sehingga daya tahan lutut berkurang dan menyebabkan radang sehingga menimbulkan nyeri," ujar Aditya.
Gaya hidup tak sehat yang dimaksud adalah menyantap makanan yang bisa memicu asam urat atau menambah berat badan. "Asam urat memicu terjadinya nyeri lutut. Begitu juga penambahan berat badan," lanjut Aditya.