Tips Bikin Penjor Sendiri Modal Rp26 Ribu ala Warga Denpasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Penjor menjadi bagian upakara untuk Hari Raya Galungan. Barang berbahan dasar bambu ini banyak dijual di pasar maupun toko perlengkapan upakara Hindu seharga mulai Rp300 ribu hingga jutaan Rupiah.
Namun ada juga warga Hindu Bali yang membuat penjor sendiri di rumah. Seperti warga Kota Denpasar, Komang Ervi, yang membuat penjor sendiri untuk menghemat biaya. Biaya pembuatannya juga diklaim lebih murah lho.
Baca Juga: Makna Penjor Untuk Hari Raya Galungan
1. Membuat penjor sendiri berarti melestarikan konsep Meyadnya
Tradisi membuat penjor menurut Ervi harus sesuai konsep Meyadnya di Bali. Namun karena faktor kesibukan dan lainnya, maka masyarakat Hindu Bali cenderung memilih cara praktis dengan membeli penjor. Meskipun Ervi dan keluarganya juga memiliki kesibukan, namun ia menekan biaya pembelian penjor dengan cara membuatnya sendiri.
“Bisa banget diakali dengan buat sendiri. Karena sebenarnya dulu konsep Meyadnya di Bali, kan memakai hasil kebun sendiri. Tapi sekarang udah pada gak punya kebun, jadi bahan tetap harus beli. Bahan penjor praktis itu baik untuk yang gak punya waktu. sibuk kerja,” ungkapnya.
Baca Juga: 10 Lagu Religi Hindu, Cocok untuk Galungan dan Kuningan
2. Tidak semua bahan harus membeli baru
Ervi bersama keluarganya menggunakan sebagian bahan penjor bekas yang tersimpan lama. Seperti bambu, padi, janur, kelapa kering, kain putih kuning, daun aren, tali bambu, hingga isi stapler.
“Aku pakai bambu lama ya, bekas penjor tahun lalu. Padi memang sudah punya di rumah. Aku gak pakai janur kelapa biasa. Karena janur kelapa lebih cepat cokelat, dan berubah warna. Aku pakai janur Sulawesi,” katanya.
Jika dirinci, maka biaya pengeluaran untuk membeli bahan-bahan totalnya hanya Rp26 ribu. Masing-masing janur seharga Rp10 ribu, kepala kering Rp5 ribu, kain putih kuning Rp5 ribu, daun aren atau ron Rp2 ribu, tali bambu Rp2 ribu, dan isi stapler Rp2 ribu.
Baca Juga: 6 Tradisi Unik Galungan di Bali, Tak Sekadar Ritual Belaka
3. Mengapa pilih membuat penjor sendiri?
Selain menghemat biaya alias irit, Ervi juga merasa ada kepuasan tersendiri dengan penjor yang dibuat karena berbeda dari umumnya. Meskipun terkesan tidak mewah, namun ia bangga atas hasil penjor buatan sendiri.
“Mengapa pilih buat sendiri? Biar irit dan bisa berkreasi sendiri. Kalau beli part yang udah jadi, kita kayak cuma merakit aja. kurang kebanggaannya,” ungkapnya.
Selain itu, membuat penjor sederhana ini membutuhkan waktu sehari. Namun jika memang banyak kesibukan, masyarakat bisa mengakalinya dengan membuat beberapa hari sebelumnya.
Kalau penjor di rumahmu gimana, guys? Share di kolom komentar ya.