Kenali I Ketut Adiputra Karang, Millennials Dirut Jasamarga Bali Tol

Salut ya untuk putra Bali asal Gianyar dan alumni UNUD ini

I Ketut Adiputra Karang (31) namanya kian mencuat ke publik setelah sempat dipuji oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. Ia diperkenalkan oleh Erick Thohir dalam sebuah unggahan di instagram pada Minggu (22/11/2020). I Ketut Adiputra Karang menjadi salah satu millennials yang diberi tanggung jawab menjabat sebagai Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT).

Dilansir dari laman resmi Jasamarga Bali Tol, disebutkan bahwa Jabatan Direktur Utama tersebut dipangku oleh I Ketut Adiputra Karang berdasarkan hasil Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) pada 1 September 2020 lalu. Sebelumnya ia memang sudah bekerja selama 8 tahun 6 bulan di BUMN Jalan Tol.

Bagaimana kehidupan dan perjalanan karier I Ketut Adiputra Karang selama ini? Berikut hasil wawancara khusus IDN Times dengan millennials sukses ini.

1. Raih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Udayana pada tahun 2011 dan hobi main basket

Kenali I Ketut Adiputra Karang, Millennials Dirut Jasamarga Bali TolDirektur Utama Jasa Marga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang (Dok.IDN Times/adiputrakarang)

I Ketut Adiputra Karang lahir di Kediri, Jawa Timur pada 24 Juni 1990 dan merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Kedua orang tuanya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Mahkamah Agung. Putra Bali asal Kabupaten Gianyar ini dibesarkan dan tumbuh berpindah-pindah tempat. Kini ia telah berkeluarga dan memiliki seorang anak.

Laki-laki dengan tinggi 1,88 meter ini meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Udayana pada tahun 2011. Saat menjadi mahasiswa, ia pun aktif di bidang olahraga basket dan kemahasiswaan.

Sebelumnya ia juga sempat bekerja di salah satu kontraktor di Bali. Kemudian ia mulai mencari kemungkinan baru dengan melamar pekerjaan di BUMN. Ia memilih berkarier di BUMN dengan pertimbangan tes yang diterapkan di BUMN menggunakan konsultan independen. Ia pun merasa lebih mampu fighting di sektor BUMN ini.

Berikut perjalanan karier I Ketut Adiputra Karang hingga menjabat sebagai Dirut Jasamarga Bali Tol:

  • Tahun 2018-2020 sebagai Toll Collection Department Head Operation and Maintenance Management Group
  • Tahun 2016 sampai 2018 sebagai Toll Collection System Planning Manager Divisi Operation Management
  • Tahun 2012 sampai dengan 2016 sebagai Assistant Manager Toll Collection System Planning and Related System Divisi Operation Management
  • Tahun 2012 (April-September) sebagai Staf Pratama Satu Bagian Hubungan Industrial

2. Kaget saat diangkat menjadi Direktur Utama di usia yang masih sangat muda

Kenali I Ketut Adiputra Karang, Millennials Dirut Jasamarga Bali TolInstagram.com/tolbalinow

I Ketut Adiputra Karang mengaku kaget ketika diberi amanah memangku jabatan tersebut. Ia juga merasa belum memiliki begitu banyak pengalaman. Sempat pula ia mempertanyakan ke Direksi terkait pengangkatan dirinya menjadi Direktur Utama Jasamarga Bali Tol.

“Waktu itu sih terus terang bingung kenapa saya dipilih,” ungkapnya.

Sebelum memangku jabatan ini, ia bekerja terkait dengan perencanan satu bidang yaitu operasi dan belum memikirkan korporasi secara menyeluruh. Dengan jabatan saat ini, ia harus memikirkan korporasi secara menyeluruh dan terutama bagaimana perusahaan agar tidak rugi.

Dalam acara JM Talk episode ke-17 yang digelar oleh Jasamarga Learning Institute (JLI) pada Rabu (4/11/2020), ia mengungkapkan bagaimana proses adaptasi ketika dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama PT JBT. Ada beberapa hal yang harus dilakukannya, yakni:

  • Mengidentifikasi dan melakukan pertemuan dengan stakeholder. Kemudian penyamaan visi serta misi terkait kondisi perusahaan saat ini dan ke depannya
  • Melakukan self improvement 
  • Observasi budaya kerja dan lingkungan kerja yang baru
  • Ketahui job desk jabatan yang baru
  • Mengetahui profil perusahaan dua sampai dengan empat tahun terakhir
  • Berkenalan dengan Dewan Komisaris, Manajemen PT JBT, karyawan back office, serta petugas operasional

3. Ada sistem perencanaan SDM yang disebut dengan Talent Class

Kenali I Ketut Adiputra Karang, Millennials Dirut Jasamarga Bali TolDirektur Utama Jasa Marga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang (IDN Times/Ayu Afria)

Lalu apa pertimbangan dirinya dipilih menjadi Dirut Jasamarga Bali Tol? I Ketut Adiputra Karang menjelaskan bahwa ada sistem perencanaan SDM yang disebut dengan Talent Class dan terdiri dari lima tingkatan di antaranya Unfit, Sleeping Tiger, Solid Contributor, Promotable, dan Road Runner (paling tinggi).

“Nah, kebetulan saya ada di titik yang road runner tersebut. Jadi memang saya mau nggak mau ya harus maju (menjabat). Jadi memang secara SDM sudah di-setting seperti itu kondisinya. Ada Talent Class dan itu penilaiannya setiap tahun,” terangnya.

Awalnya ia tidak memberi tahu keluarganya saat beralih tugas dengan jabatan baru ini. Ia hanya menyampaikan bahwa ia dipindah tugaskan ke Bali. Seminggu setelah pindah barulah ia menyampaikan kepada keluarganya.

Dari pengalamannya selama 8 tahun bekerja, ia mengungkapkan bahwa hal yang paling berkesan adalah pengoperasian Jalan Tol Trans Jawa secara menyeluruh akhir 2018 lalu. Saat itu pengerjaan harus dikebut dan siap dioperasikan dalam tiga bulan terakhir menjelang pergantian tahun.

4. Millennials harus berani mencoba hal baru

Kenali I Ketut Adiputra Karang, Millennials Dirut Jasamarga Bali TolIlustrasi Bekerja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Jabatan sebagai Dirut ini menurutnya sangatlah berat karena harus berupaya agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan di saat yang bersamaan SDM juga bisa berkembang.

“Kalau berat, dibilang ya sangat berat. Karena kan boleh dibilang kami dituntut gimana caranya tetap survive, kondisi apapun tetap cetak profit,” ungkapnya.

Ia akui bahwa adaptasi dengan hal yang baru merupakan hal yang susah untuk dilakukan. Namun sebagai generasi muda harus mampu beradaptasi dan berinovasi.

“Kalau tipsnya sendiri sih saya pribadi jalani proses yang ada. Teman-teman harus coba. Namanya kosongkan pikiran dulu seperti apa. Jangan belum dikerjakan pikirannya sudah nolak. Coba dulu, diresapi dulu, jangan ada penolakan dulu. Diikutin dulu prosesnya, kemudian nanti ke depannya harus adaptasi,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya