Gak Suka Basa-basi! 9 Tanda Deep Thinker

Apakah kamu termasuk orang yang deep thinker? Bagaimana cara mengetahuinya? Dilansir dari psychmechanics, deep thinker adalah orang dengan pemikiran yang tenang, rasional, dan analitis. Namun, seringkali mereka juga dianggap sebagai orang yang terlalu pendiam.
Selain pendiam, deep thinker biasanya tidak suka basa-basi. Meski begitu, kebiasaan-kebiasaan itu tidak bisa langsung disimpulkan sebagai suatu yang positif atau negatif. Agar lebih jelas lagi, cek yuk di bawah ini tanda deep thinker:
Baca Juga: 9 Fakta Athena, Rumah Pemikir dan Penulis Hebat
1. Biasanya introvert
Umumnya, mereka tidak terlalu mementingkan situasi sosial atau obrolan-obrolan ringan. Mengapa demikian? Karena mereka ingin interaksi sosialnya berkualitas. Interaksi tersebut akan membuat mereka menyerap informasi untuk waktu yang cukup lama dan obrolan ringan mungkin tidak diperlukan lagi.
Selain itu, deep thinker biasanya dikenal sebagai orang yang introvert. Mereka tidak begitu banyak berbicara dalam kehidupan sosial. Mereka lebih suka mengamati, kemudian memikirkan dalam-dalam atas apa yang dia observasi.
2. Tidak suka basa-basi alias to the point
Ketika deep thinker melakukan sebuah interaksi sosial, mereka akan memastikan informasi yang didapatkan bisa membantu mereka untuk berkembang. Itulah mengapa, kebanyakan dari deep thinker tidak suka basa-basi dan langsung to the point.
3. Suka menyendiri
Sebenarnya, daripada disebut suka menyendiri, sikap ini lebih ke arah tidak ingin membebani orang lain. Mereka suka pergi ke mana pun sendiri, belanja sendiri, jalan-jalan sendiri. Mengapa demikian? Karena tidak ingin membebani orang lain dan hanya mau menghabiskan waktu dengan diri mereka sendiri atau sering disebut me time.
4. Suka mengkhayal bahkan berbicara sendiri
Tak jarang, seorang deep thinker asyik dengan dunianya sendiri. Mereka akan hanyut dalam pikiran mereka sendiri dalam waktu yang cukup lama. Mereka senang berkreasi, bergelut, dan berinteraksi dengan segala sesuatu yang sedang mereka pikirkan saat itu.
5. Sirkel perteman yang sedikit
Karena mereka cenderung lebih sedikit berbicara dan asyik dengan pemikirannya sendiri, umumnya sirkel pertemanan yang mereka miliki dapat dihitung dengan jari. Hal ini terjadi karena mereka beranggapan bahwa hanya segelintir orang yang dapat memahaminya. Sementara yang lain mungkin tidak bisa memahami dunianya.
6. Butuh berpikir lama untuk melakukan sesuatu
Mereka seringkali memikirkan suatu hal dalam waktu yang cukup lama sebelum melakukan suatu action. Seorang deep thinker akan memastikan segala sesuatu dari berbagai sudut pandang agar action yang dia lakukan nantinya tidak mengalami kesalahan.
7. Setiap ingin tidur selalu memikirkan sesuatu
Momen sebelum tidur adalah golden time bagi seorang deep thinker. Biasanya, segala pemikiran atau ide akan bermuncul dan terlintas pada benak mereka. Tak sedikit, ide-ide kreatif juga mereka dapatkan di waktu-waktu tenang ini.
8. Punya selera musik yang berbeda
Biasanya, selera musik yang mereka sukai berbeda dari orang kebanyakan. Sebagai gambaran, jika sebagian besar anak muda atau remaja menyukai musik ber genre K-pop, maka seorang deep thinker cenderung menyukai musik klasik atau opera.
9. Harus berpikir secara matang ketika mengambil keputusan
Deep thinker cenderung tidak dapat mengambil keputusan secepat orang lain. Mereka harus memikirkan secara matang tentang keputusan yang akan diambil. Mereka akan melihat dan mempertimbangkan segala hal secara mendalam, dari berbagai perspektif, dan segala kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelahnya.
Bagaimana menurut kamu dengan beberapa tanda deep thinker di atas? Apakah kamu termasuk salah satunya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.