Seniman Tato Eka Sudarma Debut Pameran di Nagoya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali memiliki seniman seni rupa yang cukup dikenal tak hanya di Tanah Air, tetapi juga mancanegara. Eka Sudarma Putra, misalnya. Seniman tato dan pelukis ini akan menggelar pameran di 24Pillars Gallery, Nagoya, Jepang, pada 6 hingga 13 April 2024 mendatang.
Siapakah Eka Sudarma Putra, dan kira-kira apa saja yang akan dipamerkan? Yuk, lanjut baca artikelnya sampai habis!
1. Perjalanan Eka Sudarma Putra di dunia seni lukis dan tato
Eka Sudarma Putra (ESP) adalah seniman yang berasal dari Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. ESP saat ini menjadi seniman tato terkemuka di Bali. Sebelum menjadi seniman tato, ia adalah seorang desainer grafis untuk beberapa merek ternama.
Pada 2017, ia beralih menjadi seniman tato dan membuka studio tato bernama Seven And Nine Tatto Studio. Awalnya beralih ke dunia seni rajah tubuh ini, karena sering nongkrong di studio tato milik temannya. Dalam perjalanannya, ESP tak hanya menuangkan tato di kulit saja. Tetapi juga menuangkannya di berbagai media seperti kanvas, kain, aksesori, hingga apparel.
ESP memiliki ciri karya yang dominan dengan warna hitam dan putih sebagai simbol baik-buruk, dan sebagai simbol Yin Yang. Tema ini selalu terlihat dalam karya-karya yang dipamerkannya. ESP meletakkan dirinya berada di antara perbedaan kontras dua warna ini. Ia selalu berusaha untuk menggambarkan keseimbangan dalam setiap karyanya.
2. Eka Sudarma Putra melakukan debut solo internasionalnya di Jepang
Setelah mengikuti beberapa pameran di Tanah Air seperti Purga Artspace, Crate Gallery, Sika Gallery, ARTOTEL Sanur, dan lainnya, ia mencoba untuk melakukannya di luar negeri. Nagoya, Jepang, menjadi pilihannya. Ide ini berawal saat ia dan keluarganya melakukan perjalanan pertamanya di Jepang pada 2022.
Ia kemudian melakukan penelitian kreatifnya tentang seni visual Jepang untuk karya-karya baru ESP. ESP juga mengambil inspirasi dari buku-buku serta dokumentasi saat ia di Jepang. Pameran ini menjadi penanda debut pameran solonya di luar negeri.
3. Mengambil tema 'Paradise Memories'
Tema Paradise Memories dipilih ESP, karena menurutnya, surga lebih dari sekadar tempat. Surga mewakili kenyamanan dan kenangan yang dijalin bersamanya. Kenangan yang dimaksud di sini adalah saat ia datang ke Jepang untuk pertama kalinya. ESP merasakan energi yang hampir sama antara Bali dan Jepang.
"Saat itu suasana masih pandemik. Di sana saya berjanji pada diri saya akan kembali meluapkan energi tersebut dalam sebuah karya dan pameran di Jepang," ungkapnya.
Pameran Paradise Memories ini akan memperlihatkan keahlian ESP dalam seni tato yang kini ia tuangkan dalam berbagai media. Masing-masing karya ini akan menceritakan kisah-kisah unik dan menyegarkan.
4. ESP akan melakukan live painting
Pembukaan pameran solo ESP akan berlangsung pada 6 April 2024, di 24Pillars Gallery. Pameran ini akan menampilkan hiburan dari musisi Jepang. Ada hal unik yang akan dilakukan ESP saat acara pembukaan ini.
Ia akan memperlihatkan kepawaiannya dalam live painting di depan masyarakat Nagoya. Menurutnya, semua seniman pasti akan sangat bergairah jika diberikan kanvas konsong yang siap dicoret. Masyarakat akan langsung melihat goresan-goresan teliti dari tangan seorang ESP, yang memberikan pandangan tentang interpretasinya mengenai surga.
Menurut Eka Sudarma Putra, pameran ini berfungsi sebagai perjalanan introspeksi diri. Hal ini akan mendorong orang yang melihat karyanya tersebut untuk merenungkan permainan halus antara ingatan, perspepsi, dan pencarian surga pada diri mereka masing-masing. Semoga dengan semakin banyaknya seniman Bali melakukan pameran di luar negeri, mampu memperkenalkan kekayaan seni, khususnya seni rupa di Bali ke seluruh dunia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.