ilustrasi ibu hamil (IDN Times/Arief Rahmat)
Dokter Anom menjelaskan, untuk mengetahui penyebab ketidakhamilan, maka ada dua pihak yang harus dievaluasi yakni laki-laki atau perempuan.
Pada pihak laki-laki, hal utama yang dilihat adalah hasil spermanya. Jika ada masalah, nantinya akan ditangani oleh Tim Andrologi. Apabila masalah tersebut memerlukan operasi, maka akan dibantu oleh Tim Bedah Urologi.
Sementara itu penyebab ketidaksuburan seorang perempuan sebenarnya ada tiga prinsip yakni faktor kandungan, saluran telur, dan otak.
“Kalau kita lihat angka memang, penyebab pihak laki-laki dulunya 35 persen. Tapi dengan kondisi zaman sekarang, penyebab ketidaksuburan pada pria semakin tinggi 40 persen. Nah, kalau perempuan penyebabnya sekarang adalah sekitar 50 persen,” ungkapnya.
Namun ada juga yang namanya infertilitas. Yaitu laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah 1 tahun pernikahan, namun tidak kunjung mendapatkan keturunan. Pada saat melakukan pemeriksaan kesuburan secara medis, mereka justru tidak ada masalah dalam sistem reproduksinya dan dinyatakan normal. Kondisi ini dinamakan unexplained infertility.
“Secara kedokteran, tidak ditemukan ada masalah. Tapi ternyata setelah lama menikah, happy life, hamil dia,” katanya.