TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Echa Laksmi, TikToker Bali yang Melesat Lewat Konten Seni Tari

Penghasilan utamanya saat ini justru dari membuat konten 

Konten kreator Echa Laksmi (TikTok/Echa Laksmi)

Badung, IDN Times - TikTok saat ini menjadi satu di antara beberapa media sosial yang paling populer. Banyak muncul konten kreator inspiratif dengan hasil kreasinya yang memberikan manfaat, hiburan, bahkan bernilai positif.

Satu di antaranya adalah Ni Putu Eka Laksmi Dewi (30), atau yang lebih dikenal melalui nama akun TikTok Echa Laksmi. Perempuan yang tinggal di Jalan Pantai Pererenan, Kabupaten Badung tersebut dikenal dengan konten seni tarinya. Hingga Kamis (5/5/2022), Echa Laksmi memiliki 622,9 ribu pengikut.

Melalui kontennya, Echa Laksmi ingin mengajak anak-anak muda di Bali untuk tidak malu menunjukkan bakat positif mereka di TikTok.

Baca Juga: Kisah Luh Agustina 20 Tahun Mengabdi untuk Pendidikan di Bali

1. Mulai aktif membuat konten di TikTok saat awal masa pandemik COVID-19

Konten kreator Echa Laksmi (TikTok/Echa Laksmi)

Echa Laksmi menceritakan proses kreatifnya membuat konten di TikTok. Ia mengaku sebenarnya sudah cukup lama memiliki TikTok, bahkan sebelum pandemik COVID-19. Hanya saja ia mulai aktif untuk membuat konten saat pandemik COVID-19.

"Sebenarnya punya akun TikTok sudah lama, tepatnya sebelum pandemik. Tapi aktifnya pas awal pandemik," ujar Echa Laksmi, Rabu (4/5/2022).

Echa Laksmi yang juga menjadi pengelola Naraswari Dance Creation mengaku awalnya iseng-iseng saja membuat konten di TikTok. Namun ia justru menemukan banyak inspirasi di TikTok.

"Awalnya saya cuma buat buat konten iseng-iseng aja. Akhirnya banyak menemukan inspirasi di sana dan mulai mencoba meniru-meniru. Sampai akhirnya sekarang punya konten dengan gaya sendiri," ujarnya.

2. Memilih konsisten membuat konten menari karena memang bakat dan tidak mau ikut tren

Konten kreator Echa Laksmi (TikTok/Echa Laksmi)

Echa Laksmi mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa ia memilih konten seni tari. Selain memang hobi menari sejak kecil, ia juga sempat menempuh studi di Institut Seni Indonesia Denpasar, tepatnya di Jurusan Tari.

"Kebetulan bisa menari, jadi mau ngembangin bakat dan menjalankan hobi saja. Itu awalnya. Tapi sekarang malah menjadi prioritas," ungkapnya. 

Dengan membuat konten yang berangkat dari hobi, ia juga ingin konsisten menggarap konten yang tetap membuat dirinya merasa nyaman.

"Harus menyesuaikan, yakni bisa membuat diri sendiri nyaman dengan apa yang dibuat. Selain itu, tidak mau bunuh diri dengan selalu ikut tren juga," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya