Mengenang Pembalap Indonesia Sony Saksono, Pernah Tembus Moto GP 500
Sony Saksono meninggal dalam insiden kecelakaan di sirkuit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perhatian para pecinta balap dunia tengah tertuju pada perhelatan Moto GP yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai esok, Jumat 18 Maret hingga 20 Maret 2022 mendatang. Uforia masyarakat Indonesia dengan helatan Moto GP ini pun sudah terasa sejak jauh-jauh hari.
Denpasar, IDN Times - Pada Rabu (16/3/2022), para pembalap yang akan tampil di Moto GP, berkesempatan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta. Selain itu, seniman Nyoman Nuarta bahkan sampai membuat patung Jokowi menunggangi sepeda motor untuk dipasang di Sirkuit Mandalika. Patung itu disebut sebagai apresiasi kepada presiden yang telah menggagas sirkuit bertaraf internasional.
Hal itu pun menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Banyak pihak menilai, sebaiknya patung yang dibuat merupakan tokoh-tokoh pembalap tanah air yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dari sederet nama pembalap Tanah Air yang sempat merasakan atmosfer balap internasional, ada satu nama yang patut untuk dikenang, yakni Sony Saksono. Ia merupakan pembalap era 1970an dan menjadi satu-satunya pembalap asal Indonesia yang berhasil naik ke podium di ajang Moto GP 500. Dilansir dari berbagai sumber, berikut perjalanan karier pembalap Sony Saksono.
Baca Juga: Profil Nyoman Nuarta, Seniman Perancang Desain Istana Kepresidenan
1. Tumbuh besar dari keluarga pembalap, dijuluki Setan Ancol
Sony Saksono lahir 3 Desember 1946, dengan nama lengkap Saksono Sastro Armojo. Ia dikenal sebagai pembalap yang bersinar pada tahun 1960-1970an.
Ia tumbuh besar di lingkungan pembalap. Anggota keluarganya yang lain, Answari, merupakan pembalap era 1960an. Selain itu, ada pula Sidarto, yang merupakan pembalap mobil dan motor era 1970an.
Pada masanya, Sony Saksono pun dikenal dengan julukan "Setan Ancol". Julukan ini diberikan kepada juara-juara balap di Sirkuit Ancol. Sirkuit ini merupakan satu-satunya sirkuit internasional kebanggaan Indonesia pada era 1970 sampai 1980an.