Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lead Animation Pandora Entertainment, Jonael Vider Mansion Manalu memainkan game "Niskala: Sacred Knowledge of Leak". (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Leak identik dengan sosok menyeramkan, bermata besar, dan lidah menjulur panjang. Namun, jika menelisik lebih dalam naskah Lontar Bali Kuno, leak merupakan bentuk ilmu meditasi guna mencapai pengalaman transpersonal atau melampaui diri.

Naskah tersebut juga menuliskan metodologi ilmu yang tergolong sebagai ilmu hitam disebut dengan aji wegig. Ilmu aji wegig dapat merugikan orang lain. Sementara, Putu Yudiantara pada bukunya yang berjudul Sakti Sidhi Ngucap menjelaskan bahwa leak sebagai suatu ilmu bagi penganutnya agar mencapai tujuan penyatuan yang mutlak.

Pemahaman tentang ilmu leak ini berusaha diterjemahkan Pandora Entertainment dalam sebuah permainan atau game berjudul "Niskala: Sacred Knowledge of Leak". Seperti, apa kisah selengkapnya dari pembuatan game ini? Yuk baca selengkapnya.

1. Menyusun naskah game dengan riset

ilustrasi diskusi kerja (unsplash.com/John Schnobrich)

Lead Animation Pandora Entertainment, Jonael Vider Mansion Manalu, bercerita awal pembuatan game ini karena masih banyak pertanyaan yang berseliweran soal leak.

“Jadi melalui pertanyaan itu yang kita dapat, cari sumber sumber yang lebih valid,” ujar Jonael saat ditemui IDN Times di Studio Pandora Entertainment, Kota Denpasar, pada Selasa (4/2/2025).

Berbekal pertanyaan itu, Jonael dan Tim Pandora Entertainment berkonsultasi dengan Ketua Yayasan Gases, Komang Indra Wirawan, sebagai pegiat sastra di Bali. Setelah berkonsultasi, penulis naskah game melengkapi alur cerita agar sesuai dengan sumber yang ada. Alur cerita telah sesuai, proses selanjutnya adalah visualisasi cerita dari pembuatan aset game hingga pembuatannya. Jonael mengungkapkan, proses pembuatan game ini sekitar dua tahun.

2. Keunikan game Niskala: Sacred Knowledge of Leak

Ilustrasi game "Niskala: Sacred Knowledge of Leak". (Dok. Pandora Entertainment)

Sambil memainkan demo game, Jonael menceritakan tentang latar game yang dipilih kental dengan suasana perkotaan dan pedesaan di Bali. Latar perkotaan game ini berlokasi di kawasan heritage Jalan Gajah Mada, Kota Denpasar. Adapun latar pedesaan berlokasi di Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem.

Berdasarkan cerita Jonael, game ini mengisahkan tokoh bernama Putu yang mencari jawaban atas pesan misterius yang diucapkan sang kakek sebelum meninggal.

“Setelah itu Putu mengalami kayak gangguan-gangguan mistis yang dia belum pernah dialami. Jadi si Putu merasa ini kayak diwariskan hal spiritual,” ujar Jonael.

Pemain game sebagai pihak ketiga diminta untuk mencari solusi terhadap kejadian yang dialami Putu. Ada beberapa fitur dalam game ini di antaranya batang darah, bar sanity (kesadaran), bar sosial, radar bulun kala, pemain bertahan, dan serangan pemain. Jonael membagikan satu cara agar pemain dapat memulihkan energi. Yaitu dengan menghaturkan canang. Ada beberapa musuh yang harus dihadapi pemain seperti memedi, sisya, celuluk, dan sebagainya.

3. Memainkan game ini melalui Steam

Lead Animation Pandora Entertainment, Jonael Vider Mansion Manalu. (IDN Times/Yuko Utami)

Bagi Jonael, kesulitan dalam membangun game ini pada penyusunan aset. Terkadang ada beberapa error atau bug yang membutuhkan percobaan berkali-kali. Saat ini, tahapan penyusunan game ini telah mencapai 80 persen. Namun, demonya sudah bisa dimainkan di Steam.

“Kebetulan game kita sudah masuk di tahap demo. Kita sudah rilis di Steam. Jadi, teman-teman bisa download di sana,” jelas lelaki kelahiran tahun 2002 ini.

Target ke depannya, Niskala: Sacred Knowledge of Leak akan dirilis Maret 2025 mendatang dan dimainkan oleh setidaknya 15 ribu orang se-Indonesia. Game ini tercatat sebagai finalis Apresiasi Kreasi Indonesia (API) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Gimana, kamu tertarik memainkan game ini?

Editorial Team