Kisah Dharma Bakti Tjilik, Inisiator Pembangunan TPB Margarana Bali
Berpegang pada janji untuk asuh anak kawan seperjuangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
I Nengah Wirtha Tamu atau lebih dikenal dengan panggilan "Tjilik" adalah pahlawan asal Buleleng yang merupakan inisiator pembangunan Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana yang berlokasi di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Bersama dengan Ida Bagus Kalem, seorang seniman dari Kayu Mas Denpasar, Tjilik mendesain bangunan Candi Pahlawan Margarana. Tjilik jugalah yang merancang dan melaksanakan pembangunannya.
Generasi muda saat ini mungkin tidak tahu banyak tentang kehidupan Tjilik dan kontribusinya terhadap nusa dan bangsa. Nah berikut kisah kehidupan Tjilik yang dirangkum IDN Times.
Baca Juga: Peninggalan Gua Hasil Romusha Jepang di Klungkung, Dipenuhi Hal Mistis
Baca Juga: Kisah Superhero Perempuan di Klungkung, Pembunuh Jenderal AV Michiels
1. Sudah melaksanakan upacara ngaben sebelum pergi berperang
Anak sulung Tjilik, I Wayan Abdi Negara mengatakan ayahnya merupakan kelahiran Liligundi, Buleleng pada 14 Oktober 1918. Nama Tjilik sendiri berarti kecil atau mungil. Nama ini sebenarnya adalah nama samaran yang dipakai saat menjadi pimpinan gerilya di wilayah Buleleng Timur pada tahun 1945-1950 dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Saat pergi berperang, menurut Abdi Negara, ayahnya sudah menjalani upacara ngaben. Tujuan upacara ngaben digelar meski saat itu Tjilik masih hidup, karena di medan perang dianggap hidup dan mati tidak ada yang bisa memperediksi. Jenazahpun tidak tahu akan ditemukan atau tidak. Tjilik pun sudah siap gugur di medan perang. Begitu juga keluarga telah mengiklaskan serta merestui langkah perjuangannya.
"Upacara ngaben digelar karena zaman itu saat gugur, jenazah kadang ditemukan, kadang juga tidak. Sehingga jika bapak gugur dan tubuhnya tidak ditemukan, pihak keluarga tidak perlu cemas dan sedih karena sebagai umat Hindu, sudah tidak ada yang perlu dilakukan lagi," papar Abdi Negara.