TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inilah Pencipta Gitar Ukir Blueberry yang Mendunia, Tuges Asal Gianyar

Harganya Rp40 jutaan, pernah dipesan Iwan Fals dan SBY

IDN Times/Imam Rosidin

Gianyar, IDN Times - Sejak kecil Wayan Tuges (65) sudah belajar seni mengukir dari ayah dan kakeknya. Ia juga dikenal sebagai seniman ukir yang kerap membuat patung garuda. Namun kehidupannya mulai berubah ketika didatangi pria asal Kanada dan diminta menghancurkan serta membuatkan gitar pada 2005 silam.

1. Lahir dari keluarga seniman ukir

IDN Times/Imam Rosidin

Wayan Tuges terlihat duduk di ruangan galeri karya buah tangannya saat disambangi IDN Times. Seperti krama Bali pada umumnya, ia tampak mengenakan batik warna cokelat dan udeng khas Bali yang warnanya senada dengan pakaiannya. Di sinilah ia mulai menceritakan awal mulanya menggeluti pembuatan gitar ukir.

Tuges lahir dari keluarga yang menggeluti seni ukir dan pahat kayu. Ia sudah belajar mengukir sejak kecil dari ayahnya, I Nyoman Ritug. Ayahnya sendiri juga mendapatkan keahlian ukir itu dari kakeknya Tuges yang bernama I Wayan Selag.

Keahlian ini membuat rumahnya sering didatangi banyak wisatawan yang ingin belajar hingga membeli hasil karyanya. Patung-patung kayu berupa garuda adalah jenis ukir yang sering ia kerjakan kala itu.

2. Sering diundang ke luar negeri, dan belajar mengukir di Jepang sampai Korea Selatan

IDN Times/Imam Rosidin

Kemampuan mengukirnya itu membuat Tuges sering diundang ke luar negeri. Ia pernah ke Belgia pada tahun 1981 dan memahat sebuah karya di sana. Kemudian pernah ke Finlandia untuk menghadiri Wood Carving Symposium pada tahun 1988. Dekade 1990-an juga pernah ke Jepang dan Korea Selatan untuk belajar memahat kayu.

"Ya, dulu sering terkait seni ukir-ukiran," katanya.

3. Ia didatangi oleh pria Kanada dan diminta untuk menghancurkan gitar

IDN Times/Imam Rosidin

Tahun 2005 hidupnya berubah. Saat itu ia kedatangan seorang pria asal Kanada bernama Danny Fonfeder. Ia datang sambil membawa gitar yang dibelinya dari Denpasar. Pria Kanada ini justru meminta Tuges untuk menghancurkannya.

Tuges ditantang untuk mempelajari gitar tersebut mulai dari bentuk sampai isi dalamannya, dan diminta untuk membuat sebuah gitar.

"Dia datang ke sini membawa gitar yang dibeli di Denpasar untuk contoh. Saya disuruh hancurin gitar biar tahu dalamnya," jelasnya.

Ia memang sukses membuat gitar utuh dengan ukiran, namun tidak bisa menghasilkan suara. Kendati demikian, pria Kanada tersebut tetap yakin, bahwa Tuges punya bakat membuat gitar ukir yang bisa menghasilkan suara pada umumnya.

4. Butuh waktu dua tahun ia belajar membuat gitar ukir yang bisa menghasilkan suara

IDN Times/Imam Rosidin

Tiga bulan kemudian, pria Kanada tersebut kembali mendatanginya. Kali ini ia datang bersama George Morris, seorang seniman gitar asal Amerika Serikat dan biasa mengajar untuk pembuatan gitar. Selama dua tahun Tuges dibimbing untuk membuat gitar. Mulai dari dasar hingga finishing. "Saya belajar selama dua tahun kepadanya," ujarnya.

Tuges benar-benar belajar dari nol. Selama dua tahun itu ia berhasil membuat puluhan gitar namun tetap saja mengalami gagal. Mulai dari tidak bisa menghasilkan suara, salah menggunakan bahan, hingga keliru ukirannya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Gitar buatannya semakin sempurna. Sekitar tahun 2007, ia akhirnya berhasil membuat gitar ukir yang bisa menghasilkan suara selayaknya gitar. Pada akhir 2007, ia mampu membuat 20 gitar ukir yang suara dan bentuknya sangat layak digunakan.

5. Tuges langsung diajak pameran di Montreal Jazz Festival dan laku keras

IDN Times/Imam Rosidin

Karena hasilnya bagus, ia langsung mendapatkan kesempatan untuk memamerkan karyanya di Montreal Jazz Festival, Kanada, pada akhir 2007. Ternyata respon pengunjung luar biasa. Tempat pamerannya selalu ramai dikunjungi. Delapan buah gitarnya laku, yang masing-masing dijual senilai 3 ribu US Dolar atau setara Rp41 jutaan (Harga mengikuti kurs saat ini. 1 Dolar setara Rp14 ribu).

"Hari pertama senang. Delapan gitar laku dan booth kita paling ramai. Karena gitarnya tampil beda dengan ukiran. Suaranya juga disebut bagus karena bukan hiasan semata," kenangnya.

Gitar hasil karyanya ini ia beri nama Blueberry, dan hingga kini jadi nama merek produknya. Nama tersebut sengaja diambil dari anak pria Kanada yang pertama kali mengenalkan gitar padanya. Kini merek tersebut dipertahankan agar orang lebih mudah mengingat karya-karyanya.

6. Pernah menerima pesanan khusus Susilo Bambang Yudhoyono, hingga gitarnya pernah dipakai penyanyi country Dino Bradley

blueberryguitars.com

Lambat laun, hasil karya gitarnya terdengar sampai ke telinga para musikus. Penyanyi musik country seperti Dino Bradley, George Canyon, dan Haylen Nam pernah menggunakan gitar buatannya.

Untuk di Indonesia, Iwan Fals dan Dewa Budjana juga pernah menggunakan gitar buatannya. Saat itu, mereka datang membeli langsung di galerinya.

Dok.IDN Times/Istimewa

Di antara nama-nama itu, satu tokoh yang membuat Tuges berkesan adalah kala mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memesan gitar padanya. SBY secara khusus ingin dibuatkan gitar berukiran kerbau dengan tagname S.B.Y pada tahun 2011. Tuges lalu diundang datang ke Istana Negara untuk menyerahkan secara langsung gitar itu saat SBY berulang tahun.

"Langsung ngirim ke Istana saat ulang tahunnya," kata dia.

Berita Terkini Lainnya