TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tempat Melukat di Badung, Ada yang Untuk Melepas Amarah

Benar-benar healing kalau di sini

Pura Taman Beji Griya Manuaba, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal. (IDN Times/Febrianti Diah Kusumaningrum)

Melukat merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan masyarakat Hindu Bali sebagai cara untuk healing. Tak jarang, pada hari-hari tertentu yang dianggap hari baik, masyarakat Hindu Bali lebih memilih untuk melukat.

Melukat merupakan penyucian diri menggunakan media air, baik itu dari mata air yang dianggap suci, pantai, maupun pertemuan aliran air sungai dan air laut (Campuhan). Tak hanya jadi rutinitas masyarakat Hindu Bali, bahkan beberapa artis Tanah Air juga ikut merasakan sensasi dari melukat. Sebut saja Jessica Iskandar hingga Pevita Pearce.

Hampir di setiap kabupaten/kota Provinsi Bali memiliki tempat-tempat melukat. Termasuk di Kabupaten Badung, ada beberapa tempat melukat yang cukup dikenal masyarakat lokal untuk membersihkan diri. Berikut ini 4 tempat melukat di Kabupaten Badung:

Baca Juga: Makna Melukat, Ritual yang Pernah Dijalani Pevita Pearce

Baca Juga: Doa Pengampun Dosa Menurut Hindu Bali

1. Pancoran Solas Mumbul, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal

Desasangeh.badungkab.go.id

Pengelukatan Pancoran Solas berada di objek wisata Taman Mumbul Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal. Seperti namanya, Pancoran Solas memiliki 11 pancuran yang dialiri sumber mata air yang jernih, yaitu Pura Tirta Taman Mumbul. Diyakini, 11 pancuran tersebut sebagai simbol kekuatan Tuhan Yang Maha Esa menguasai seluruh penjuru mata angin.

Masyarakat Hindu Bali yang melukat di sini memercayai, bahwa tak hanya sekadar untuk membersihkan diri lahir batin. Tetapi juga menetralisir kekuatan negatif yang ada di dalam diri. Banyak masyarakat meminta kesembuhan atas penyakit, terutama yang tak bisa terdeteksi secara medis.

2. Pura Taman Beji Griya Manuaba, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal

Pura Taman Beji Griya Manuaba, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal. (IDN Times/Febrianti Diah Kusumaningrum)

Pura Taman Beji Griya Manuaba termasuk tempat pengelukatan yang baru-baru ini populer di media sosial. Pura ini terletak di Banjar Trinadi, Desa Punggul, Kecamatan Abiansemal. Tempat pengelukatannya cukup unik, karena sumber airnya berada di dalam gua dan di antara tebing (hidden canyon).

Masyarakat tertarik melukat di sini karena dipercaya memberikan ketenangan dan kebahagiaan. Setiap yang melukat biasanya akan diarahkan berteriak sekencang-kencangnya dengan tujuan melebur emosi negatif (Mala) dalam diri seperti amarah, pikiran buruk, dan sebagainya. Sementara pada tahap pengelukatan selanjutnya, umat diarahkan untuk membayangkan kebahagiaan usai melebur segala kekotoran diri, sehingga merasakan adanya ketenangan.

Selain untuk memperoleh ketenangan dan kebahagiaan, melukat di Pura Taman Beji Griya Manuaba juga diyakini sebagai tempat untuk memohon agar anugerah rezekinya dilancarkan. Banyak pedagang dan pebisnis yang juga datang memohon doa di tempat ini. Namun tentunya semua rezeki yang datang atas doa dan usaha juga ya.

3. Pura Keraban Langit Kelurahan Sading, Kecamatan Mengwi

Pura Keraban Langit di Desa Sading, Kecamatan Mengwi. (IDN Times/Diantari Putri)

Pura Keraban Langit berada di Desa Sading, Kecamatan Mengwi. Lokasinya cukup unik, karena puranya sendiri berada di dalam gua yang berlubang bagian atasnya. Keraban Langit sendiri bermakna beratapkan langit. Selain itu, lokasinya berada di samping aliran sungai.

Umat Hindu Bali juga mendatangi pura yang satu ini. Ada pancuran di luar pura yang airnya berasal dari dalam gua. Diketahui, sumber air itu tak pernah kering, mengalir sepanjang masa, dan dialirkan ke pancuran untuk kepentingan melukat. Setelah melukat, barulah umat lanjut bersembahyang di pura dalam gua untuk memohon ketenangan jiwa raga.

Lebih dari sekadar tempat melukat, Pura Keraban Langit juga dikenal sebagai tempat memohon keturunan. Banyak di antara pasangan suami istri yang sudah membuktikannya. Kabar ini datang dari mulut ke mulut, karena berdasarkan historisnya, Pura Keraban Langit konon berkaitan dengan kelahiran penguasa Bali Kuno kembang buncing Sri Masula-Masuli.

Kala itu, ayah mereka mendapat petunjuk jika air suci dari dalam sebuah gua dapat membuat permaisurinya hamil. Air suci tersebut pada akhirnya ditemukan dalam gua di Pura Keraban Langit.

Berita Terkini Lainnya