Unik! 4 Macam Sapaan Bali Kepada Makhluk Gaib, Alam dan Binatang
Pulau Bali memang punya budaya yang sangat unik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali memiliki banyak kearifan lokal yang hingga kini masih dipercaya dan dilakukan oleh masyarakatnya. Uniknya, di Bali ada ucapan khusus untuk menyapa makhluk gaib demi keselamatan masyarakat yang merapalkannya. Dalam peribahasa Bali disebut dengan sesapan.
Sesapan berasal dari kata sapa. Selain untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesapan ini juga untuk menyapa mahluk makhluk gaib, alam, serta binatang sebagai bentuk saling menghargai keberadaannya masing-masing.
Biasanya sesapan akan menggunakan kata-kata yang sopan dan halus. Berikut empat sesapan Bali, yang dirangkum dari berbagai sumber tentang peribahasa Bali:
Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan
1. Ketika ada hujan, guntur menggelegar, dan petir menyambar
Ketika ada hujan lebat disertai petir menggelegar dan menyambar, hal itu tentu memunculkan rasa takut bagi semua orang. Karena saking takutnya, tetua Bali zaman dulu mengucapkan sesapan seperti berikut:
Kaki-kaki Bentuyung, eda kasabanina tiang, tiang cucun kakine
Artinya:
Datuk-datuk Bentuyung, janganlah aku dikejutkan atau disambar. Aku adalah anak cucu datu. Bentuyung merujuk pada orang yang besar tinggi dan kuat (Penguasa alam).
Setelah mengucapkan sesapan tersebut, seseorang kemudian melontarkan atau melemparkan benda-benda dari bahan besi seperti pisau, parang, dan lainnya ke halaman rumah. Hal ini bertujuan agar ketika petir itu menyambar, benda-benda tersebut yang disambar.