Sang Legenda Berpulang, Kenangan Sahabat Penyair Umbu Landu Paranggi
Selamat jalan Bung Umbu, namamu abadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepergian penyair kenamaan Indonesia, Umbu Landu Paranggi, menyisakan kesedihan mendalam di hati para sahabat, anak didik, serta dunia sastra di Tanah Air. Umbu Landu Paranggi meninggal dunia ketika dalam perawatan di Rumah Sakit (RS) Bali Mandara, Sanur, Denpasar, pada Selasa (6/4) pukul 03.55 Wita.
Bagi sahabat, anak didik, dan orang-orang yang pernah bersentuhan dengannya, Umbu dikenal memiliki dedikasi yang besar pada dunia sastra. Lekat di ingatan setiap anak didiknya kenangan manis saat Umbu mendorong talenta-talenta muda berbakat untuk terus berkarya.
Selamat jalan Bung Umbu, namamu abadi.
Baca Juga: Sang Legenda, Penyair Umbu Landu Paranggi Tutup Usia di Bali
1. Umbu mengajarkan pengalaman dan penghayatan yang senyatanya
Bagi penyair Warih Wisatsana, sosok Umbu tidak langsung mengajarinya menulis puisi. Namun Umbu mengajari bagaimana cara mengalami pengalaman hidup. Kata Umbu, dengan mengalami pengalaman yang senyatanya dan dengan penghayatan yang seperti itu, maka keindahan dan seni menjadi hidup. Hidup karena dihidupkan oleh pengalaman dan penghayatan.
"Misalnya beliau seringkali mengajak saya jalan malam-malam di Pasar Kumbasari. Saat turun hujan, saya pun disuruh ikut hujan-hujanan. 'Warih, hayati hujan itu supaya kamu kuyup dengan hidup dan kehidupan. Hanya dengan itulah kamu mengalami keharuan yang mendalam'. Begitu kata Umbu," tutur Warih.