Cerita Unik Kuda Patroli Polda Bali, Dibuat Lelah Dulu Sebelum Patroli
Satwa-satwa ini jadi pasukan khusus lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gianyar, IDN Times – Jika beberapa waktu lalu IDN Times pernah mengulas tentang K-9 pasukan satwa anjing milik Unit Polisi Satwa Kepolisian Daerah (Polda) Bali, kini giliran satwa kuda yang tak kalah kerennya. Mereka siaga ikut patroli, menemani personel Polisi Satwa Polda Bali untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya.
Tidak berbeda jauh dari satwa anjing. Kuda pun perlu dipahami kondisinya. Mengingat kuda merupakan hewan yang suka berkelompok, maka mereka tidak efektif jika diajak patroli secara sendirian tanpa ditemani kuda-kuda lainnya. Itulah alasan mengapa saat berpatroli pantai, mereka selalu bekerja beriringan dengan kuda lainnya. Setidaknya dua atau tiga ekor kuda akan berjalan beriringan.
“Begitu juga dengan kuda, pawangnya harus bisa memahami kondisi fisik satwanya. Kalau kuda ada sistemnya berteman dia, artinya harus ada kuda lain yang mengiringi gerombolan saat menjalankan fungsi tugasnya patroli,” terang Kanit Pol Satwa Polda Bali, AKP I Wayan Nuaba, Senin (18/11).
Sebelum bertugas, kuda-kuda ini dipasangi aksesoris yang lumayan banyak macamnya untuk keamanan dan kendali saat ditunggangi. Di antaranya berupa bandes, pelana atau saddle, lebrak atau saddle pad, kelengkapan kendali seperti martingale, sanggurdi atau strirrups untuk pijakan kaki dan lainnya. Berikut ini fakta-fakta tentang kuda patroli milik Unit Polisi Satwa Polda Bali:
1. Dua kuda didatangkan khusus dari Belanda
Unit Polisi Satwa Polda Bali yang terletak di Jalan Letda Rampug Banjar Sasih, Batu Bulan Gianyar ini terdapat dua ekor kuda asal Belanda dari total sembilan ekor satwa kuda. Kuda betina tersebut bernama Caremia Sogno jenis Worm Blood yang dipawangi Bripka Junjun S, dan satunya lagi jantan bernama Indiroc. Sementara itu jenis kuda lokal Sumbawa salah satunya bernama Jagapati yang dipawangi oleh Brigadir Gusti Wira Putra.