TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Gitaris Black Shadowz Asal Bali Koleksi Gitar Second

Merawat gitar ternyata juga gak bisa asal-asalan

Dok.IDN Times/Istimewa

Denpasar, IDN Times – Menjadi seorang musisi, tak selamanya harus membeli alat musik baru jika tujuannya untuk mencari kualitas. Seperti gitaris grup musik Indi asal Bali Black Shadowz ini. Yaitu Agus Laksmaha, yang tinggal di Wangaya Denpasar ini, mengaku lebih suka mencari gitar second.

Tapi jangan salah, pria yang hobi berduaan dengan gitar sedari kecil ini rupanya paham betul karakter kayu yang berkualitas untuk sebuah gitar. Menurutnya, gitar second bukan berarti tak berkualitas. Justru yang second dinilai empuk suaranya.

1. Koleksi gitar elektriknya banyak di galeri

Dok.IDN Times/Istimewa

Gitaris berperawakan tinggi ini memiliki koleksi gitar elektrik hingga jumlahnya mencapai puluhan, baik yang baru maupun second. Mulai harga terendah Rp250 ribu hingga puluhan juta. Namun dari pengakuannya, gitar-gitar tersebut beberapa ia dapatkan dari Warga Negara Asing (WNA) dan beberapa di antaranya beli sendiri.

"Ada 30 buah gitar. Senang aja. Setiap beli gitar senang, walaupun murah atau mahal. Kalau aku senang makainya ya ku beli," ungkapnya saat ditemui IDN Times, Sabtu (5/10) lalu.

Hobi yang digelutinya ini sudah dilakukan sejak kecil. Karena sang ayah rupanya juga seorang musisi.

Dok.IDN Times/Istimewa

Merek paling mahal yang ia miliki adalah Musicman LUKE, Gibson SG, Fender Stratocaster, Fender Telecaster, Ibanez Japan, Sugs Handmade guitar dan lainnya.

2. Suka gitar tua karena kayunya

Dok.IDN Times/Istimewa

Menurutnya, semakin tua umur kayu yang digunakan semakin bagus bunyinya. Misalnya kayu yang didiamkan selama 10 tahun, tentu kualitas keringnya akan beda. Hasil suara dan resonasinya lebih bagus.

Inilah yang menentukan mahal atau tidaknya harga gitar. Sedangkan jika kayu basah digunakan, kadang suaranya gak keluar. Kalaupun keluar, tapi tidak maksimal.

"Beli second. Aku sukanya gitar tua. Karena kayunya lebih dapat suaranya. Harus ngerti karakter kayu dan umur kayu. Beda-beda kayu beda suara," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya