Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Wolrider YURTSEVEN)
ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Wolrider YURTSEVEN)

Pernahkah kamu dibuat kesal oleh teman yang setiap ditanya sesuatu bilang gak tahu? Apakah benar dia tidak tahu apa pun, atau menyembunyikan sesuatu? Keduanya sama-sama memungkinkan.

Namun, dugaan ke arah ia menutupi pengetahuannya darimu menguat apabila masalah yang ditanyakan berkaitan langsung dengannya. Misalnya, mengenai bidang kerja yang masih dalam pengawasannya. Atau, orang-orang bilang dia adalah saksi kunci dalam suatu peristiwa.

Kalau begitu, apa motivasinya tetap mengatakan tidak tahu? Meski bujukanmu agar dia jujur mungkin tak mengubah jawabannya, memahami alasannya dapat membuatmu lebih toleran. Seseorang mungkin hanya berusaha melindungi keselamatan dirinya. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini.

1. Pelit informasi

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Sora Shimazaki)

Teman yang seperti ini tentu menyebalkan. Informasi apa pun jika sudah sampai padanya bakal sulit diteruskan ke orang lain. Padahal, informasinya juga tak mengandung rahasia yang harus berhenti cukup sampai dirinya.

Malah semestinya informasi itu disebarkan agar lebih banyak orang mengetahuinya. Namun, orang yang pelit tidak akan membiarkan itu terjadi. Baginya, tahu lebih banyak daripada orang lain adalah bentuk keunggulan.

Sementara membagikan pengetahuan apa pun pada mereka akan membuatnya tidak unggul lagi. Menurutnya, ini sama dengan membiarkan dirinya kalah. Barangkali cara berpikirnya sangat aneh bagimu. Namun, itulah dirinya. Daripada kamu makan hati menghadapi sikapnya mending bertanya pada orang lain.

2. Takut salah atau cari masalah

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Los Muertos Crew)

Orang yang dalam keadaan tidak yakin akan sesuatu dapat bersikap lebih berhati-hati atau justru sembrono. Orang yang sembrono bakal tetap saja mengatakan berbagai hal meski kebenarannya belum pasti. Perkara nanti dia disalahkan karena informasi yang gak akurat, ia tinggal minta maaf.

Sementara itu, pribadi yang memegang kehati-hatian lebih menahan diri. Daripada dia salah ngomong mending diam atau berkata tak tahu. Ia berpikir kata-kata yang sudah keluar tidak bisa ditarik kembali.

Selain takut salah, ada juga perasaan takut cari masalah. Sering kali keduanya dirasakan berbarengan. Informasi yang keliru boleh jadi memicu persoalan dengan orang lain. Atau, perkataannya benar tetapi ada orang yang tidak menyukainya. Bila ia gak siap dengan risiko dimusuhi, dia pilih main aman berdalih tak tahu.

3. Sikap apatis dalam berbagai hal

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Felicity Tai)

Orang yang paling mungkin sering sekali mengatakan tidak tahu ialah mereka yang apatis terhadap berbagai hal. Apa pun pertanyaannya akan direspons dengan jawaban yang sama. Dia hanya peduli dengan diri serta urusan pribadinya.

Di luar itu ia bersikap amat masa bodoh. Gak penting lagi soal dia sebetulnya tahu sesuatu atau tidak. Andai pun ia memahaminya, jawabannya akan tetap sama yaitu tak tahu.

Orang seperti ini sikap cueknya gak cuma tampak dari ucapan. Tindakannya pun memperlihatkan ketidakpedulian pada orang-orang di sekitar. Seperti kadang dia disapa malah diam saja. Atau, ada orang yang membutuhkan bantuan di dekatnya pun, ia tetap diam.

4. Menganggap orang yang gak cari tahu sendiri manja

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Kampus Production)

Dia mudah sekali menghakimi orang lain manja hanya dari pertanyaannya. Ia menghendaki setiap orang jangan bertanya apa pun padanya. Mereka harus mandiri dan mencari tahu sendiri jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya.

Sikapnya yang terlalu keras pada orang lain sesungguhnya tidak masuk akal. Sebab bertanya pada orang lain juga bagian dari usaha mencari tahu sendiri. Bila semua orang gak ada yang mau ditanya, tidak akan ada informasi yang diperoleh.

Selama seseorang yang membutuhkan jawaban bersedia bertanya secara langsung, mestinya dihargai. Orang yang ditanya harus menjawabnya secara jelas sesuai dengan pengetahuannya. Bukan malah penanya dipermainkan dengan jawaban gak tahu.

5. Sekali bilang tahu dikejar terus dengan berbagai pertanyaan

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Thirdman)

Jawaban gak tahu tidak dimungkiri memang sangat singkat, padat, dan jelas. Biasanya orang lain tak bertanya lebih lanjut kalau pertanyaannya sudah dijawab seperti itu. Bila pun masih ada lawan bicara yang mencoba mendesak atau meragukannya, tinggal dijawab sama.

Dua kali jawaban tidak tahu bikin penanya menyerah walaupun tak merasa puas. Orang yang sudah memikirkan baik-baik arah percakapan dan ingin urusannya tidak berkepanjangan lebih suka bilang gak tahu. Dia tidak mau menerima lebih banyak pertanyaan.

Mungkin ia cuma lagi tak punya waktu luang untuk berbincang. Atau, makin banyak dia bicara dapat menimbulkan masalah. Orang yang mengatakan tidak tahu lantaran ogah kembali ditanya-tanya biasanya juga akan bergegas pergi buat menghindar.

Jawaban gak tahu memang terdengar sangat menyebalkan jika kamu yakin dia sebenarnya paham sesuatu. Terkadang lebih mendesaknya bisa berhasil, kadang juga tidak. Bila terkait sesuatu yang dapat mengancam keselamatan seseorang, memberinya jaminan keamanan mungkin dapat membuatnya lebih berani berkata jujur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team