Membandingkan Diri Gak Selalu Negatif, Ini 5 Alasannya

Coba evaluasi dirimu sendiri, apakah semakin hari perubahan hidup menjadi lebih baik atau justru lebih buruk dari masa lalu? Jadikan masa lalu sebagai kunci evaluasi agar ke depannya bisa lebih baik lagi.

Dengan kata lain, apa yang sudah baik di masa lalu bisa kamu kembangkan. Setidaknya pertahankan hal itu. Begitu juga sebaliknya, apa yang salah di masa lalu harusnya bisa kamu perbaiki di masa sekarang ya.

Dalam proses membangun diri dengan cara membandingkan diri agar bisa lebih baik saat ini atau di masa depan, memanglah sebuah proses yang kompleks. Tak jarang, kamu akan menemui kerikil-kerikil penghambat pengembangan diri. 

Nah, pertanyaannya apakah baik memaksa diri agar bisa lebih baik? Sebagai ilustrasinya, coba bandingkan susahnya bekerja di tempat yang tidak sesuai kemampuan, dengan banyaknya masalah saat melakukan pekerjaan yang sesuai dengan hobi atau kesukaanmu. 

Tetapi, saat kamu bekerja sesuai kemampuanmu dan yang kamu sukai, masalah yang datang itu ibarat kerikil-kerikil kecil yang bisa dengan mudahnya kamu lewati untuk berprogres dalam karier. 

Apabila kamu menemukan bahwa zonamu saat ini tidak membuatmu berkembang, inilah saatnya untuk memperbaiki diri. Ya, kamu bisa mencari peluang untuk memperluas zonamu dengan melakukan eksplorasi berbagai hal baru yang menyenangkan dan membawamu ke arah progresif.

Mengapa tak keluar dari zona nyaman saja? Secara logika, bagaimana bisa kamu berkembang jika kamu berada di zona yang bukan kenyamananmu? Ingat, mengembangkan diri bearti membangun, bukan memaksa, ya!

Evalusi kesalahan atau kegagalan yang pernah terjadi. Dengan bercermin dari masa lalu, setidaknya kamu telah simulasi akan dampak yang terjadi dari kesalahanmu. 

Dengan cara itu, kamu bisa belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan kata lain, kamu versi sekarang dan di masa depan akan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik, khususnya dalam hal pengembangan diri.

Ya, seperti yang kita ketahui bersama bahwa membandingkan diri kita dengan sembarang orang hanya akan menimbulkan spekulasi negatif karena kamu dan ia yang kamu bandingkan tak satu dunia.

Misalnya, kamu dan ia yang kamu bandingkan ialah seorang pengusaha. Bedanya kamu berdiri sendiri, sedangkan ia melanjutkan bisnis keluarganya yang sudah stabil. Tentunya, dari sini kamu tak bisa membandingkan kesuksesanmu dirimu dengannya, awal bisnis kalian saja sudah be berbeda, lho.

Sebaliknya, ketika kamu membandingkan dirimu dengan orang lain yang satu frekuensi dengan kamu, otomatis kamu bisa evaluasi dirimu dari pengalaman-pengalamannya, nih. Ya, evaluasi terkait apa saja yang bisa kamu contoh bahkan tingkatkan darinya. 

Bagaimana menurut kamu dari lima prinsip di atas? Semoga kamu bisa mengambil hal positif dari membandingkan diri ya, tentunya untuk mengambil semangat dan inspirasi.