7 Trik Menanggapi Oversharing Rekan Kerja

Biasanya di tempat kerja, kita sering berbagi cerita dengan rekan kerja untuk membangun hubungan yang lebih akrab. Namun, terkadang ada kolega yang terlalu terbuka dan mulai menceritakan hal-hal yang seharusnya bersifat pribadi. Dari masalah keluarga, keuangan, hingga detail kehidupan asmara, oversharing bisa membuat suasana kerja menjadi kurang nyaman.
Masalahnya, menanggapi oversharing tidak selalu mudah. Jika terlalu dingin, kita bisa dianggap tidak peduli. Jika terlalu terlibat, kita justru bisa terjebak dalam drama yang tidak perlu. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara yang tepat agar tetap sopan dan profesional tanpa harus terlibat terlalu dalam.
Berikut adalah tujuh trik menanggapi oversharing rekan kerja dengan bijak agar tetap bisa menjaga hubungan baik, tanpa harus ikut terseret dalam cerita yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.
1. Alihkan pembicaraan ke topik yang lebih netral

Satu cara paling efektif untuk menghindari oversharing adalah dengan mengalihkan pembicaraan ke topik yang lebih netral. Misalnya, jika rekan kerja mulai membahas masalah pribadi yang terlalu dalam, kamu bisa merespons dengan, "Wah, berat juga ya. Ngomong-ngomong, gimana progres proyek kita minggu ini?"
Dengan cara ini, kamu tetap menunjukkan empati tanpa harus terjebak dalam cerita yang berlarut-larut. Topik yang netral seperti pekerjaan, hobi, atau berita ringan, bisa membantu menjaga suasana tetap profesional tanpa membuat rekan kerja merasa diabaikan.
2. Gunakan humor untuk meredakan situasi

Jika situasinya memungkinkan, menggunakan humor bisa menjadi cara yang baik untuk menghindari percakapan yang terlalu mendalam. Misalnya, jika seseorang mulai curhat panjang lebar tentang konflik pribadinya, kamu bisa bercanda, "Wah, ini kayak sinetron banget ya. Mungkin nanti ada episode selanjutnya?"
Dengan cara ini, kamu bisa meredakan ketegangan tanpa menolak mentah-mentah cerita mereka. Namun, pastikan humor yang digunakan tetap sopan dan tidak terkesan meremehkan perasaan rekan kerja.
3. Batasi waktu mendengarkan

Mendengarkan curhat rekan kerja itu baik, tetapi jangan sampai waktumu tersita terlalu banyak. Jika percakapan mulai berlarut-larut, kamu bisa mengakhirinya dengan cara sopan, Misalnya "Maaf ya, aku harus lanjut kerja dulu. Semoga semuanya segera membaik!"
Dengan cara ini, kamu tetap menunjukkan perhatian tanpa harus terjebak dalam cerita yang panjang. Selain itu, kamu juga bisa menjaga produktivitas kerja tanpa merasa bersalah karena meninggalkan percakapan.
4. Jangan memberikan saran jika tidak diminta

Sering kali orang yang oversharing hanya ingin didengar, bukan mencari solusi. Jika kamu terlalu banyak memberikan saran, bisa saja mereka merasa tersinggung, atau justru semakin melibatkanmu dalam masalah mereka.
Sebagai gantinya, cukup berikan respons singkat. Misalnya "Wah, itu memang situasi yang sulit," atau "Semoga cepat menemukan jalan keluarnya." Dengan cara ini, kamu tetap terdengar suportif tanpa perlu ikut campur terlalu dalam.
5. Tunjukkan batasan dengan bahasa tubuh

Kadang, cara terbaik untuk menolak oversharing tanpa harus berkata langsung adalah melalui bahasa tubuh. Jika seseorang mulai bercerita tentang hal pribadi yang terlalu mendalam, kamu bisa menunjukkan tanda-tanda bahwa kamu sibuk, seperti mengetik di komputer atau melihat jam tangan.
Dengan bahasa tubuh yang tepat, rekan kerja akan lebih mudah menangkap sinyal bahwa ini bukan waktu atau tempat yang tepat untuk berbagi cerita panjang lebar. Cara ini efektif karena tidak perlu konfrontasi langsung, tetapi tetap menjaga batasan.
6. Gunakan kalimat yang tegas tapi sopan

Jika rekan kerja terus-menerus oversharing dan kamu merasa tidak nyaman, ada baiknya untuk mengatakannya secara langsung tetapi tetap sopan. Kamu bisa mengatakan, "Aku sebenarnya kurang nyaman membahas hal ini di kantor, tapi aku harap semuanya segera membaik untukmu."
Ini akan membantumu menetapkan batasan tanpa harus membuat mereka merasa tersinggung. Menjadi jujur kadang lebih baik daripada terus menerus mendengarkan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman.
7. Jika perlu, jaga jarak secara halus

Jika seseorang terus-menerus oversharing meskipun kamu sudah mencoba berbagai cara, mungkin sudah saatnya untuk menjaga jarak. Misalnya, jika kamu tahu mereka cenderung bercerita panjang lebar di jam makan siang, cobalah untuk makan di tempat lain atau sibukkan diri dengan pekerjaan.
Menjaga jarak bukan berarti tidak peduli, tetapi lebih kepada menjaga kesehatan mental dan produktivitasmu. Jika tetap harus berinteraksi, usahakan untuk membatasi topik pembicaraan agar tetap profesional.
Menanggapi oversharing di kantor memang membutuhkan keseimbangan antara empati dan menjaga batasan. Trik-trik di atas bisa membantu kamu menghindari percakapan yang terlalu pribadi tanpa harus menyakiti perasaan rekan kerja. Dengan membatasi topik yang dibahas, mengalihkan pembicaraan, atau memberikan respons yang bijak, kamu bisa tetap menjaga hubungan baik di kantor tanpa harus merasa terbebani.