ilustrasi berpikir (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Tujuan yang tidak punya umpan balik atau evaluasi susah untuk diketahui, apakah kamu udah mencapainya atau belum. Contohnya, tujuan seperti “Mau jadi lebih bahagia” atau “Mau jadi lebih sehat” tidak memberimu indikator yang objektif atau kuantitatif tentang kemajuan atau hasil yang kamu capai. Tanpa umpan balik atau evaluasi, kamu mungkin akan merasa bingung atau tidak puas.
Solusinya adalah buatlah tujuanmu berjangka pendek lebih terukur dengan pakai angka, persentase, skala, atau metrik lain yang relevan. Mintalah umpan balik dari orang lain yang terlibat atau berpengaruh dalam pencapaian tujuanmu, misalnya bos, rekan kerja, keluarga, teman, atau mentor. Evaluasi kemajuan dan hasil yang kamu capai secara berkala dan sesuaikan tujuanmu kalau perlu.
Contohnya, tujuan “Mau jadi lebih bahagia” bisa kamu ubah jadi “Mau naikin skor kebahagiaan dari 6 jadi 8 dalam skala 10 poin dalam satu bulan.” Tujuan “Mau jadi lebih sehat” bisa kamu ubah jadi “Mau nurunin tekanan darah dari 140/90 mmHg jadi 120/80 mmHg dalam tiga bulan.”
Ingatlah, bahwa tujuan berjangka pendek adalah alat untuk membantumu mencapai impian yang lebih besar, bukan tujuan akhir. Jadi, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi dan menyesuaikan tujuanmu sesuai perkembangan serta kebutuhanmu. Selamat mencoba dan semoga sukses!