Patung orangutan karya Gusde Sidhi. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Gusde Sidhi merupakan seniman ilustrator. Karyanya punya makna yang sedikit berbeda dari keempat patung lainnya. Jika patung lainnya dibuat lebih bercerita, Gusde cenderung menggambarkan kesedihan dalam karyanya. Kesedihan ini ia gambarkan dari tetesan air mata di wajah Jacky.
Kesedihan ini sebagai ungkapan dirinya atas kenyataan tentang eksploitasi berlebihan yang terus terjadi. Hal ini sudah pasti akan mengancam eksistensi flora dan fauna langka, termasuk orangutan di Indonesia. Gusde berusaha mengingatkan pengunjung agar tidak berbangga diri atau terbuai oleh euforia pencapaian konservasi. Prestasi-prestasi ini harus dijadikan motivasi agar lebih bekerja lebih keras dalam menjaga apa yang telah dicapai.
Gusde menggambar beberapa simbol-simbol di bagian tubuh patung jacky. Ia seolah-olah ingin menggerakkan emosi dan mendorong setiap pengunjung untuk bertindak melindungi hutan dan ekosistemnya.
Kelimat patung ini ditempatkan di beberapa lokasi strategis di Bali Zoo. Hal ini bertujuan agar pesan-pesan karya para seniman Bali ini bisa dilihat oleh pengunjung.
"Setelah di Bali Zoo, nantinya patung-patung ini akan di tempatkan di beberapa ruang publik yang strategis untuk menggaungkan kampanye 'Cinta Orangutan'," ungkap Putu Agus Setiawan, Sales & Marketing Manager Bali Zoo, pada perayaan ulang tahun Jacky, Senin (4/9/2023).