5 Pantangan Orang yang Super Sensitif, Gak Boleh Dilupakan

Menjadi sosok yang HSP gak semestinya membuatmu jadi buruk dalam pengendalian emosi. Jangan hanya gara-gara masalah sepele, kamu jadi kelepasan dalam meluapkan emosi, terutama saat kamu marah atau menangis.

Ingatlah, bahwa gak semua hal di dunia ini harus disikapi dengan kemarahan atau air mata. Terlalu sensitif dalam menanggapi sesuatu yang menyakitkan hati justru akan membuatmu tampak kekanak-kanakan di mata orang lain.

Orang berkepribadian HSP cenderung sangat sensitif terhadap omongan negatif dari orang-orang di sekitarnya. Namun, jangan sampai kamu jadi sosok yang antikritik. Meskipun cara penyampaiannya terkesan membuatmu sakit hati, tapi jika itu konteksnya membangun, ada baiknya kamu perlu menerima itu lapang dada.

Kamu harus tahu bahwa terkadang seseorang perlu dikritik agar bisa menyadari kekurangan dalam diri, sehingga tahu apa yang harus diperbaiki. Jadi, jangan terlalu baperan terhadap setiap kritikan yang datang dari orang lain, ya.

Memiliki kepribadian HSP gak semestinya membuatmu jadi terlalu sering menyendiri, bahkan sampai menutup diri dari lingkungan sosial. Sejatinya, manusia itu adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, dan itu adalah takdir Tuhan yang harus kamu terima.

Meskipun dalam kehidupan sosial kerap menemukan orang-orang yang menyebalkan, gak perlu merasa tertekan, dan membuatmu mundur, serta menutup diri. Cukup jangan hiraukan apa yang mereka lakukan dan tetaplah bersikap tenang.

Satu ciri khas orang berkepribadian HSP adalah suka berpikir sangat dalam sebelum mengambil keputusan. Namun bukan berarti kamu boleh memutuskan sesuatu dalam waktu yang sangat lama, bahkan melebihi waktu untuk melaksanakan keputusan.

Terlebih lagi, terlalu lama berpikir sebelum mengambil keputusan juga akan membuatmu terbiasa menunda-nunda, yang tentu saja akan membuat segalanya jadi terbengkalai. Maka dari itu, cobalah untuk belajar mengambil keputusan secara cepat dan tepat, ya.

Bukan rahasia lagi bila seseorang dengan HSP itu sangat sensitif terhadap pengalaman atau peristiwa buruk yang tentu saja traumatis. Sehingga ia sangat gampang sekali terluka karenanya. Bahkan meskipun kejadian tersebut sudah terjadi sangat lama sekali, luka dan trauma itu masih terus dibawa sampai sekarang.

Padahal, ini sama sekali jelas gak baik karena hanya akan menghambat bahkan menghentikan langkahmu di masa sekarang, dan juga merusak hubungan dengan orang lain antaran mereka merasa hanya dijadikan pelampiasan atas luka batinmu yang belum sembuh itu. Karena itu, cobalah untuk belajar melupakan apa yang sudah terjadi di masa lalu, dan cukuplah untuk dijadikan pelajaran.

Menjadi sosok yang memiliki kepribadian sangat sensitif bukanlah dosa. Tetapi, kamu harus ingat bahwa lima hal seperti dalam pembahasan tadi gak boleh dilupakan. Karena akan sangat berpengaruh pada kehidupanmu secara individu maupun dalam bermasyarakat. Sudah siap?