5 Fakta Geng Motor BACA, Pelindung Anak Korban Kekerasan

Mendengar kata geng motor, yang ada dalam benak kita adalah hal-hal tentang kriminalitas dan aksi kekerasan. Hal ini sangat berbeda dengan geng motor yang ada di Amerika Serikat.
Nama geng motor ini adalah Bikers Againts Child Abuse atau disingkat B.A.C.A. Kegiatan mereka sangat jauh dari kriminalitas maupun aksi kekerasan. Anggotanya justru sangat dekat dengan aksi kemanusiaan, terutama masalah kekerasan terhadap anak-anak. Seperti apa geng motor ini?
1. Didirikan pada tahun 1995

Dikutip dari situs Bacaworld.org, B.A.C.A didirikan oleh John Paul (JP) Lilly di Provo, Utah, Amerika Serikat pada tahun 1995. B.A.C.A bermula dari gagasan Jhon Paul yang memiliki nama jalanan Chief ini untuk membantu seorang anak laki-laki yang mengalami kekerasan. Ia kemudian mengajak anak tersebut berkeliling bersama beberapa pengendara moge rekan si Chief ini.
Alhasil, si anak yang awalnya mengalami ketakutan untuk keluar rumah akhirnya kembali menemukan rasa percaya diri. Chief berpikiran, anak merasa aman jika berada di sekitar orang-orang yang memiliki fisik garang dan naik moge.
2. B.A.C.A menjadi organisasi nirlaba yang khusus membantu anak korban kekerasan

B.A.C.A terdaftar sebagai organisasi nirlaba untuk memberikan bantuan serta perlindungan kepada anak-anak yang mengalami kekerasan seksual, fisik, maupun emosional.
Menurut B.A.C.A, hak dasar anak-anak adalah mendapatkan rasa nyaman dan dilindungi. Ketika orang-orang dan lingkungan di sekitarnya tidak bisa memenuhi hak tersebut, maka di situlah B.A.C.A siap hadir untuk membantu si anak memiliki masa kecil yang bahagia.
3. B.A.C.A tahu adanya ketimpangan perlakuan terhadap anak korban kekerasan

B.A.C.A sangat sadar terhadap adanya ketimpangan antara perlakuan anak korban kekerasan, dan mahalnya biaya yang diperlukan untuk terapi psikologi. Karena itu mereka memiliki cara sendiri untuk membantu si anak agar pulih.
Beberapa hal yang dilakukan untuk mendukung, memberikan rasa aman, dan nyaman kepada anak korban kekerasan tersebut adalah:
- Mengantar atau mengawal anak pergi dan pulang dari sekolah ataupun ke luar dari rumah
- Hadir dalam persidangan untuk memberikan dukungan
- Mengajak anak untuk masuk dalam keluarga besar B.A.C.A sehingga ia merasa memiliki pelindung.
Semua ini mereka lakukan hingga si pelaku kekerasan tertangkap, dan keadaan psikologis anak korban kekerasan bisa pulih.
4. Syarat menjadi anggota B.A.C.A

Untuk bergabung di komunitas ini tidaklah terlalu sulit. Sebagai geng atau komunitas motor gede (moge), tentu saja wajib memiliki moge. Selain itu, calon anggota harus berusia di atas 18 tahun dan siap hadir dalam memberikan dukungan terhadap anak-anak korban kekerasan.
Anggota B.A.C.A juga diwajibkan untuk selalu hadir dalam beberapa agenda yang telah ditetapkan oleh pengurus B.A.C.A. Lalu tak kalah penting adalah calon anggota tidak pernah terlibat kasus kekerasan anak, yang bisa dibuktikan melalui pengecekan di instansi berwenang.
Para anggota B.A.C.A nantinya akan mendapatkan beberapa pelatihan, terutama selama diadakannya rapat tahunan dan konferensi internasional B.A.C.A. Hal ini berguna agar para anggotanya bisa memberikan dukungan yang terbaik untuk anak-anak korban kekerasan.
5. Anggota B.A.C.A tersebar di beberapa negara

B.A.C.A mulai banyak mendapatkan dukungan. Setelah pembentukan chapter pertama di Utah, chapter lainnya mulai terbentuk di beberapa negara bagian Amerika Serikat. Beberapa negara yang telah memiliki chapter B.A.C.A adalah:
- Australia
- Belgia
- Kanada
- Denmark
- Jerman
- Spanyol
- Prancis
- Yunani
- Islandia
- Italia
- Belanda
- Selandia Baru
- Austria
- Protugal
- Swiss
- Swedia
- Inggris.
Keren banget ya. Pihak kepolisian, instansi berwenang, maupun organisasi lainnya di Amerika yang mengalami kendala dalam penanganan kasus kekerasan pada anak, kerap meminta bantuan B.A.C.A. Seharusnya geng-geng motor di Indonesia bisa melakukan hal-hal positif seperti yang dilakukan oleh B.A.C.A.