Momen bahagia kerap menjadi dambaan bagi setiap orang dalam hidupnya. Sehingga mayoritas orang akan menantikannya dan senantiasa berusaha untuk menciptakan momen tersebut.
Melihat kondisi demikian, sudah selayaknya kamu berempati kepada mereka yang tengah merayakan hari bahagianya. Artinya, kamu berusaha untuk memahami dan merasakan apa yang mereka alami melalui sudut pandangnya. Berikut beberapa alasan di baliknya.
Persoalan bahagia tentu cukup subjektif. Setiap orang pasti memiliki persepsinya masing-masing mengenai makna kebahagiaan. Ketika mencoba membuka hati untuk berempati pada kebahagiaan orang-orang di sekitar, di saat itulah kamu akan belajar arti bahagia.
Banyaknya orang yang memiliki beragam sudut pandang kebahagiaan, dari yang paling sederhana bahkan lebih, mampu membantumu merangkai makna bahagia menurut versi diri sendiri.
Dengan menghadirkan rasa empati atas kebahagiaan orang lain, membuatmu jadi tahu perjuangan maupun kerja keras yang mereka lakukan sebelumnya untuk mencapai kebahagiaan. Dengan berempati, artinya kamu telah memberikan respect kamu kepada mereka.
Hal tersebut sebagai bentuk nyata tindakan menghormati dan menghargai orang lain yang kamu tunjukkan. Tak hanya pada saat sedih saja, ternyata empati juga bisa dilatih dengan ikut merasakan kebahagiaan orang lain.
Kebahagiaan yang dimiliki setiap orang tentu beragam. Ada yang datangnya dari sesuatu yang sederhana, atau lebih dari itu. Keduanya tak ada yang salah selama kamu mampu bersyukur atas keberadaannya.
Dengan melihat hal tersebut, kamu menjadi sadar bahwa ternyata sesuatu yang sederhana; sesuatu yang mungkin selama ini dianggap remeh, mampu berarti banyak bagi orang lain bahkan bisa membahagiakannya. Itulah hal yang bisa kamu pelajari ketika mampu berempati pada hal yang membuat mereka senang.
Terkadang perasaan iri bisa muncul dari mana saja. Misalnya, iri terhadap kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Alih-alih ikut senang, justru kamu tanpa sadar tidak suka melihat mereka berbahagia. Namun, dengan membiasakan diri untuk berempati kepada kebahagiaan mereka, kamu akan terhindar dari hal buruk seperti di atas.
Rasa iri tak akan mendatangi hatimu, sebab kamu melihat kebahagiaan mereka sebagai acuan bagimu untuk merasa bahagia juga dengan hal lain, atau acuan bagi kamu untuk lebih bersyukur terhadap nikmat yang telah didapat selama ini.
Berempati pada kebahagiaan orang lain akan mengasah perasaan kamu untuk belajar lebih peka lagi. Dengan begitu hatimu cenderung lebih lembut sehingga mudah untuk bersyukur terhadap kebahagiaan yang selama ini dirasakan, bahkan yang pernah dialami sebelumnya.
Tak hanya saat sedih saja harus berempati pada orang lain, ternyata saat bahagia pun kamu perlu mengusahakan untuk sama-sama merasakan apa yang mereka alami. Hal demikian sebagai bentuk menghargai dan menghormati perasaan mereka.
Namun perlu diperhatikan, selagi kamu melakukan hal demikian, jangan diiringi oleh harapan bahwa mereka akan berlaku sama kepada kamu. Sebab kamu tak bisa mengontrol orang lain. Maka, lakukan setiap hal terbaik dalam hidup, satu di antaranya dengan mencoba berempati terhadap sesama di setiap momen. Semangat!