Ilustrasi lelah (pexels.com/ Pixabay)
Menunjukkan sisi rapuh kita bukanlah kelemahan, tapi cara untuk lebih dekat dengan orang lain. Ketika kita berani berkata, "Aku gak kuat," orang lain akan melihat kita sebagai manusia yang autentik, bukan sosok yang pura-pura sempurna. Ini membuka ruang bagi orang lain untuk berbagi pengalaman mereka juga, sehingga tercipta hubungan yang lebih mendalam dan saling mendukung.
Selain itu, dengan berbagi rasa nggak kuat, kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Mereka akan tahu bahwa mereka gak sendirian dalam menghadapi kesulitan. Terkadang, hanya dengan mendengar bahwa orang lain juga pernah merasa gak kuat, seseorang bisa mendapatkan keberanian untuk bertahan. Jadi, jangan ragu untuk berbagi. Kerapuhanmu bisa menjadi kekuatan bagi orang lain.
Merasa gak kuat adalah bagian alami dari kehidupan. Itu bukan tanda kegagalan, melainkan bukti bahwa kita manusia. Dengan menerima rasa gak kuat, kita memberi diri ruang untuk tumbuh, belajar, dan menjadi lebih baik. Jangan takut untuk berhenti sejenak, meminta bantuan, atau sekadar jujur pada diri sendiri.
Hidup adalah perjalanan panjang, dan setiap langkahnya punya tantangan masing-masing. Ketika kamu merasa gak kuat, ingatlah bahwa itu hanya bagian dari proses. Jadi, peluk rasa gak kuatmu dan jadikan itu pijakan untuk bangkit. Kamu lebih kuat dari yang kamu pikirkan.