Film-film horor Indonesia membawa suasana mencekam tersendiri bagi penontonnya. Karyanya tak kalah dari film horor Hollywood maupun film horor asing lainnya. Film horor Indonesia biasanya mengangkat mitos suatu daerah, hingga yang berkaitan dengan adat dan budaya.
Misalnya, film horor yang mengangkat tema tentang seni tari. Tarian daerah dengan perpaduan horor yang mencekam, tentunya memberikan sesuatu yang berbeda. Berikut ini rekomendasi film horor Indonesia tema penari.
Badarawuhi di Desa Penari merupakan film yang menceritakan kisah sebelum film KKN di Desa Penari. Film horor Indonesia karya Kimo Stamboel ini tayang di bioskop pada 11 April 2024. Film bercerita tentang Mila yang diperankan oleh Maudy Effrosina Kusuma.
Mila bersama Yuda (Jourdy Pranata), Jito (M Igbal Sulaiman), dan Roy (Ardit Erwandha) pergi ke sebuah desa terpencil di daerah Jawa Timur bernama Desa Penari. Mila harus memecahkan teka-teki penyebab ibunya sakit, dan mencari cara untuk menyembuhkannya. Mila mendapat petunjuk untuk mengembalikan sebuah benda ke Desa Penari.
Alih-alih mencari jawaban kesembuhan ibunya, Mila dan kawan-kawan justru mendapatkan teror dari siluman Badarawuhi, yang diperankan oleh Aulia Sarah. Badarawuhi memilih Mila sebagai dawuh atau penari untuk menghibur para siluman atau lelembut di desa tersebut. Mila, dibantu teman-temannya dan sesepuh desa, berusaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman Badarawuhi. Badarawuhi di Desa Penari bisa ditonton di Netflix.
Sutradara pendatang baru, Verdi Solaiman, menggarap film Ronggeng Kematian. Film ini dirilis pada 28 maret 2024. Selain di bioskop, Ronggeng Kematian bisa ditonton di layanan streaming Prime Video sejak 22 Agustus 2024.
Ronggeng Kematian bercerita tentang seorang penari ronggeng terkenal di sebuah desa bernama Sulastri (Cindy Nirmala). Sulastri dan kekasihnya, Imam (Elang El Gibran), dibunuh oleh empat pemuda bernama Ricky (Krisjiana Baharuddin), Adit (Revaldo), dan Aksan (Allan Dastan). Saat itu, keempat pemuda ini sedang melakukan KKN untuk membangun kincir angin di desa tersebut.
Tujuh tahun berlalu, keempat pemuda ini mendapat undangan untuk menerima penghargaan atas jasa-jasa mereka yang membangun kincir angin. Di sisi lain, arwah Sulastri masuk ke tubuh seorang gadis desa bernama Larasati (Claresta Taufan Kusumarina). Hal ini membuat Larasati pandai menari ronggeng, dan dikukuhkan menjadi penari ronggeng desa menggantikan Sulastri.
Arwah Sulastri melalui tubuh Larasati meneror empat pemuda yang kembali ke desa tersebut untuk membalas dendamnya. Arwah ini terus melakukan teror hingga keempat pemuda tersebut tewas. Bahkan, Adit yang telah kembali ke Jakarta pun tak luput dari gangguan arwah Sulastri. Hingga membuat Adit tewas gantung diri.
Sinden Gaib atay Mystic Singer merupakan film horor yang diangkat dari kisah nyata pada 2010 di Watu Kandang, Desa Pandean, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Faozan Rizal menjadi sutradara Sinden Gaib. Film horor ini tayang di bioskop pada 22 Februari 2024.
Film ini bercerita tentang Ayu (Sara Fajira) yang dirasuki arwah sinden bernama Sarinten. Kejadiannya bermula saat Ayu bersama teman-temannya membuat tugas film dokumenter di Watu Kandang, sebuah batu besar yang ada di pinggir sungai. Seorang teman Ayu mengambil batu dari sungai. Celakanya, hal ini membuat penghuni gaib tempat tersebut marah.
Kejadian-kejadian aneh menyertai Ayu. Ia mengalami kesurupan yang menggemparkan sekolahnya. Sejak saat itu, Ayu berperilaku aneh. Keanehan tidak hanya dialami oleh Ayu dan teman-temannya. Keluarga Ayu juga mengalami kejadian-kejadian gaib. Kamu bisa menonton film Sinden Gaib atay Mystic Singer di Netflix.
Jika ketiga film sebelumnya merupakan film horor Indonesia terbaru 2024, berbeda dengan Denting Kematian. Film karya Rudi Soedjarwo ini dirilis eksklusif di Disney+ Hotstar sejak 30 Oktober 2020. Film ini mengangkat kisah seorang penari muda berbakat bernama Tyas yang diperankan oleh Brisia Jodi.
Suatu hari, Tyas mendapatkan hadiah ulang tahun sebuah kotak musik dari orangtuanya. Setelah mendapatkan kotak musik tersebut, kejadian-kejadian mencekam selalu menyertai Tyas. Ia juga kerap diganggu oleh sosok hantu penari.
Tyas bersama Bagus (Rangga Azof) mencari misteri kotak musik tersebut. Mereka menemukan jawaban, bahwa kotak musik tersebut dulunya milik seorang penari bernama Ibu Ajeng (Sruti Respati). Ibu Ajeng meninggal setelah melahirkan anak kembar.
Film-film horor Indonesia tema penari ini secara tidak langsung telah memperkenalkan seni dan budaya. Penonton menjadi tahu asal dan bentuk tarian yang ada di film tersebut.