Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mahalini (kiri) dan Rizky Febian (kanan) saat prosesi mepait di Desa Tibubeneng. (Instagram.com/mahaliniraharja)

Mahalini Raharja menggelar acara mepamit, pada Minggu (5/5/2024). Mepamit merupakan prosesi pernikahan di Bali. Prosesi mepamit dilakukan di rumah asal Mahalini di Bali. Seperti diketahui, pemilik nama lengkap Ni Luh Ketut Mahalini Ayu Raharja ini berasal dari Banjar Aseman Kawan, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Nama Desa Tibubeneng pastinya cukup familiar, terutama bagi yang sering berwisata ke Bali. Seperti apa fakta Desa Tibubeneng yang menjadi lokasi mepamit Mahalini Raharja ini? Simak penjelasan berikut ini ya!

1. Sejarah Desa Tibubeneng

Kegiatan di Desa Tibubeneng. (Tibubeneng.desa.id)

Dilansir Tibubeneng.desa.id, Tibubeneng berasal dari kata tibuan yang berarti sumur atau bulakan, dan neng yang berarti kering atau tidak ada airnya. Tibubeneng memiliki arti sumur yang kering. Tibubeneng awalnya adalah kerajaan kecil di bawah Kerajaan Mengwi. Raja pertama Kerajaan Tibubeneng dikenal dengan nama I Gusti Made Mangku.

Diperkirakan, I Gusti Made Mangku memerintah di Kerajaan Tibubeneng pada 1557 hingga 1702. Ia memiliki senjata pusaka bernama I Daun Buluh. Konon, karena senjata pusaka yang didapat dari hasil semedi di Pura Dalem Padonan inilah, Kerajaan Tibubeneng menjadi gemah ripah, tentram, dan sejahtera.

Kerajaan Tibubeneng mengalami keruntuhan, dampak dari peperangan tiga kerajaan di sekitarnya. Yaitu Kerajaan Kelaci di Uma Tegal Kerobokan, Kerajaan Taulan di Taman Kerobokan, dan Kerajaan Lepang di Pagutan Padansambian. Peperangan ini kemudian menimbulkan perang besar antara Kerajaan Tibubeneng dan Kerajaan Badung. Saat perang besar ini, Raja I Gusti Made Mangku meninggal. Kerajaan Tibubeneng kemudian dikuasai oleh Kerajaan Badung.

2. Makna logo Desa Tibubeneng

Editorial Team

Tonton lebih seru di