4 Akibat Overload Informasi, Pernah Mengalaminya?

Dunia digital memudahkan kita mengakses informasi. Berbagai macam informasi seperti berita, opini, dan ilmu pengetahuan dari seluruh dunia disajikan di internet. Meskipun informasi memberikan wawasan untuk kita, ternyata ada efek samping negatif yang mungkin terjadi, yaitu overload informasi.
Overload informasi adalah kondisi ketika seseorang mendapatkan terlalu banyak informasi hingga kesulitan memprosesnya. Ada banyak kemungkinan penyebabnya. Seperti banyaknya informasi yang tersedia, tidak dapat menyaring informasi secara efektif, atau tidak dapat menemukan inofrmasi yang dibutuhkan. Terus-menerus dibombardir dengan informasi yang tidak ada habisnya dapat menyebabkan beban kognitif. Berikut beberapa akibat overload informasi, dilansir dari Indeed.com dan theecmconsultant.com.
1. Meningkatkan kecemasan dan stres

Masalah yang sering terjadi jika mengalami overload informasi adalah meningkatnya kecemasan dan stres. Terlalu banyak memproses informasi membuat otak bekerja tanpa henti, sehingga kita menjadi kewalahan. Misalnya, saat terpapar informasi yang memicu stres, seperti berita bencana, konflik, atau ketegangan politik, besar kemungkinannya kita menjadi cemas. Contoh lain yaitu ketakutan melewatkan sesuatu di media sosial (medsos), banyaknya tugas yang dikerjakan, atau riset untuk membeli produk, dan masih banyak lagi.
Solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan praktik manajemen waktu yang bijak, seperti penjadwalan waktu khusus menerima informasi. Selain itu, penting untuk mengenali batasan diri dalam menerima informasi, fokus pada sumber yang benar-benar penting dan bermanfaat, serta melakukan kegiatan untuk mengatasi kecemasan dan stres. Ini membantu agar hidup lebih seimbang tanpa terbebani informasi yang tidak perlu.
2. Menghambat pengambilan keputusan

Saat dihadapkan pada terlalu banyak pilihan dan data berlebih, kita akan kebingungan. Kita menjadi kesulitan menilai informasi mana yang benar-benar relevan, penting, dan terpercaya. Pada akhirnya, hal ini hanya akan menghambat pengambilan keputusan karena tenggelam dalam informasi yang tidak perlu. Selektif dalam membaca informasi bisa menjadi cara untuk membatasi jumlah dan jenis sumber informasi yang kita dapatkan.
Kita dapat memilah-milah informasi yang perlu dan relevan dengan pekerjaan. Misalnya, dalam hal mencari produk yang ingin dibeli, cobalah membaca ulasan dan informasi dari sumber yang tepercaya. Selain itu, buat daftar prioritas dan kriteria yang jelas sebelum mengambil keputusan. Pendekatan ini dapat mengatasi hambatan dalam pengambilan keputusan akibat overload informasi.
3. Menurunkan tingkat produktivitas

Pernahkah kamu hendak mengerjakan tugas, sudah membaca informasi di internet, tetapi berujung tidak mengerjakan apa-apa? Ya, overload informasi bisa menyebabkan tingkat produktivitas menurun. Contoh lainnya adalah saat kita bekerja dengan gangguan, seperti notifikasi email yang tidak berhenti, pesan teks yang terus masuk, atau notifikasi berita di layar komputer, menyebabkan kesulitan untuk fokus pada tugas yang seharusnya dikerjakan. Akibatnya, pekerjaan menjadi tidak efisien dan memakan banyak waktu.
Untuk mengatasinya, lakukan pengaturan waktu dan ciptakan suasana kerja yang mendukung. Hal ini bisa berupa mematikan notifikasi yang tidak penting, membuat jadwal yang jelas, dan menetapkan waktu untuk memeriksa email atau pesan. Selain itu, buat prioritas untuk menghindari penumpukan tugas yang tidak perlu. Jangan lupa pula untuk beristirahat sejenak untuk menjaga produktivitas.
4. Memperburuk kualitas tidur

Overload informasi dapat memperburuk kualitas tidur. Dampak ini sudah diketahui sejak lama, tetapi masih banyak orang yang melakukannya. Misalnya, membaca berita, medsos, dan lainnya hingga larut malam, membuat kita tenggelam dalam informasi tersebut sehingga lupa untuk tidur. Selain itu, cahaya dari layar perangkat elektronik dapat menggangu ritme alami tidur.
Maka dari itu, kita perlu mengatur jadwal tidur yang konsisten. Biasakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya. Hindari penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur untuk menghindari paparan emosi akibat informasi yang tidak perlu. Dengan cara ini, kualitas tidur dapat membaik sehingga kita dapat menghadapi hari dengan lebih segar dan produktif.
Overload informasi adalah masalah nyata di era digital saat ini. Ini mengakibatkan dampak negatif seperti stres, hingga menurunkan tingkat produktivitas yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasinya, penting untuk mengambil langkah-langkah bijak dalam mengatur dan memproses informasi, sehingga kita dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang serta produktif.