10 Film Lawas Tentang Psikologi, Belajar Kepribadian

Film lawas satu ini cocok buat kamu yang ingin belajar tentang ilmu psikoterapi. Kamu akan mengetahui cara-cara melakukan psikoterapi, yang dilakukan oleh seorang profesional kepada pasiennya.

Film ini menceritakan tentang pemuda jenius bernama Will Hunting, yang bekerja sebagai janitor di MIT. Kejeniusan Will ditemukan oleh seorang profesor di sana. Namun, Will kesulitan dalam mengembangkan diri lantaran perilaku negatif yang dimilikinya.

Melihat kejadian itu, sang profesor memintanya untuk melakukan terapi dengan psikolog. Mau tahu akhir dari cerita Will? Yuk, langsung ditonton saja ya!

Film kisah nyata ini akan memberikan kamu wawasan tentang gangguan mental Skizofrenia. Skizofrenia adalah jenis gangguan mental, di mana penderitanya akan mengalami gejala haluasinasi atau delusi.

Film A Beautiful Mind mengisahkan tentang John Forbes Nash Jr, yang merupakan seorang ahli matematika. John sepanjang hidupnya mengidap Skizofrenia, termasuk delusi dan paranoia, yang berdampak pada kehidupan serta karirnya sebagai seorang ilmuwan.

Selain belajar tentang Skizofrenia, film ini juga memberikan pengetahuan untuk mencontoh karakter utama yang tetap mau berjuang hidup meskipun sedang tidak baik-baik saja.

Film tentang psikologi yang sangat insightful lainnya adalah Matchstick Men. Film ini mengisahkan dua orang penipu, Roy dan Frank. Roy, pelaku utama dalam film ini, mengidap gangguan mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yang membuatnya selalu berlebihan memberikan perhatian terhadap kebersihan dan kerapaian.

Gangguan ini membuat Roy selalu mengulangi pikiran dan perilaku yang sama hingga berkali-kali, seperti mematikan kran, menutup pintu, dan sebagainya. Selain mengidat gangguan OCD, keadaan Roy semakin kacau dengan kehadiran orang lain di rumahnya.

Masih sama dengan film sebelumnya, film Identity akan memberikan kamu insight mengenai gangguan mental. Kamu akan diajak untuk melihat kehidupan penderita gangguan mental dalam memperjuangkan hidupnya.

Karakter utama dari film ini mengalami gangguan mental Disaociative Identity Disorder (DID) atau gangguan kepribadian ganda. Cerita diawali dengan sebuah rumah sakit jiwa yang sedang mengadakan pengadilan khusus bagi pembunuh psycho yang memiliki DID, yakni Malcolm Rivers.

Selanjutnya, cerita berubah menjadi delusional dari pikiran Malcom Rivers yang beralih ke ke sebuah hotel di Las Vegas, serta membunuh karakter dari film tersebut.

Pencinta film roman wajib banget nonton film ini. Bukan hanya menyuguhkan alur romantis, melalui film ini kamu juga akan diajak untuk belajar psikologi dengan cara yang sangat menyenangkan.

Film ini menceritakan tentang Joel Barish, pemuda introvert, dan Clementine Krucynski, seorang gadis ekstrovert. Mulanya, kisah cinta mereka baik-baik saja sebelum akhirnya Clem menyadari, bahwa Joel membuatnya menjadi sosok yang berbeda. Akhirnya Clem memutuskan untuk datang ke sebuah perusahaan layanan psikologis untuk menghapus memori ingatannya.

Film yang bertema psikologi ini menggambarkan bagaimana dua orang yang sudah saling menghapus memori satu sama lain, bisa berakhir pada sebuah perkenalan baru dan jatuh cinta kembali. Selain memberikan wawasan mengenai memori, film ini juga menggambarkan bagaimana intuisi dan alam bawah sadar seorang manusia bekerja. Wah, menarik banget ya!

Masih membahas tentang memori, film Still Alice bisa membawa kamu belajar psikologi dengan cara yang sangat fun. Film ini menceritakan tentang seorang profesor linguistik bernama Alice Howland, yang didiagnosa penyakit Alzheimer di usia 50 tahun.

Penyakit ini membuat Alice mengalami gejala seperti kehilangan memori akan hal-hal penting yang pernah terjadi dalam hidupnya. Memori yang dilupakan termasuk profesinya sebagai seorang profesor dan ahli linguistik dunia.

Film ini tidak hanya menceritakan penyakit Alzheimer. Pada kesempatan yang sama, film ini juga menggambarkan tentang aktualisasi diri dan konsep diri yang positif melalui keputusan-keputusan yang diambil oleh Alice.

Bukan hanya orang dewasa, film psikologi yang dikemas dalam animasi ini juga bisa menjadi tontonan menarik untuk semua kalangan. Sebab, ada pesan baik yang disampaikan, yakni untuk mengenal emosi dalam diri manusia.

Inside Out mengisahkan tentang seorang gadis bernama Riley. Bukan hanya orangnya, ceritanya juga akan menggambarkan isi kepala Riley yang diwujudkan pada karakter berupa emosi.

Emosinya digambarkan dalam lima karakter, yaitu Joy, Sadness, Anger, Disgust, dan Fear. Film yang diproduksi oleh Pixar ini membuatmu belajar bagaimana emosi bekerja dapat memengaruhi perilaku sehari-hari.

Film psikologi ini wajib kamu tonton sebagai media belajar psikologi. Film ini menceritakan tentang Kevin Wandell Crumb yang menderita gangguan mental Dissociative Identity Disorder (DID).

Gangguan mental tersebut membuat Kevin harus hidup dengan 23 kepribadian lain dalam tubuhnya. Dua puluh tiga kepribadian yang hidup bersamanya memiliki karakter, nama, watak, usia, dan gender yang berbeda-beda. Kemungkinan satu dari ke-23 kepribadian itu bisa mengambil alih dan punya kendali penuh atas tubuh Kevin.

Film ini merupakan trilogi film yang dibuat oleh M Night Syahmalan. Jadi, pastikan kamu juga menonton kedua film lainnya, yaitu Unbreakable dan Glass, agar semakin tahu ceritanya secara keseluruhan.

Film ini tentu saja tak asing lagi bagi pencinta drama Korea. Film yang dibintangi oleh aktor Gong Yoo ini, juga memberikan insight tentang psikologi yang luar biasa kepada penontonnya.

Diceritakan Kim Ji-Young, perempuan kelahiran 1982, yang merasakan kentalnya budaya patriarki di Korea Selatan. Tekanan hidup yang dialami membuatnya didiagnosis menderita postpartum depression atau depresi pascamelahirkan.

Film ini menampilkan secara nyata bagaimana isu kesehatan mental yang dialami oleh perempuan, sekaligus treatment yang harus dilakukan untuk menyembuhkan luka mentalnya.

Film ini akan menggambarkan eksperimen Peter Neubauer. Eksperimen ini akan meneliti 3 saudara kembar yang dipisahkan satu sama lain dan tinggal di lingkungan yang berbeda. Sampai akhirnya mereka bisa dipertemukan dan saling kenal satu sama lain.

Cerita menarik dari eksperiman ini, selanjutnya diangkat menjadi sebuah film yang berjudul Three Identical Stranger. Meskipun banyak pro dan kontra perihal eksperimen tersebut, tapi kamu bisa belajar mengenai perkembangan psikologi pada anak kembar yang disajikan dalam film ini.

Selain itu, kamu juga bisa belajar kode etik dalam penelitian psikologi yang harus kamu patuhi selama melakukan eksperimen.

Nah, itulah 10 rekomendasi film psikologi yang bisa kamu jadikan media belajar psikologi secara menyenangkan. Dari judul-judul film di atas kamu bisa belajar berbagai macam kondisi psikologis yang dialami oleh seseorang, baik masalah kesehatan mental, kepribadian manusia, aspek-apek psikologis pada manusia. Kamu udah nonton yang mana nih?