Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
buku anak
Iustrasi buku anak (Pexels.com/ cottonbro studio)

Anak usia 3–5 tahun sedang berada di fase emas untuk belajar banyak sekali hal baru. Mereka cepat menangkap informasi lewat gambar, suara, dan warna. Nah, memperkenalkan buku di usia 3-5 tahun bisa jadi cara yang menyenangkan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak dini. Tapi, memilih buku anak tidak boleh asal saja, lho.

Ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan agar buku bukan hanya menarik, tapi juga bermanfaat untuk tumbuh kembang mereka. Yuk, simak lima tips berikut supaya kamu tidak salah pilih!

1. Pilih buku dengan gambar besar dan warna yang cerah

Ilustrasi buku anak (Unsplash.com/ Zoshua Colah)

Anak usia dini lebih dulu melihat gambar daripada tulisan. Jadi, buku dengan ilustrasi besar dan warna cerah akan langsung menarik perhatian mereka. Gambar yang jelas membantu anak memahami cerita meski belum bisa membaca. Pilih buku yang punya kontras warna kuat agar mudah diikuti mata mereka. Hindari buku dengan gambar terlalu ramai karena bisa membuat anak jadi bingung.

Ilustrasi sederhana dengan ekspresi tokoh yang jelas juga membantu anak mengenali emosi. Saat membaca bersama, tunjuk gambar sambil bercerita supaya anak lebih fokus. Dengan begitu, waktu membaca jadi momen yang menyenangkan dan interaktif.

2. Perhatikan bahan buku yang aman untuk anak

Ilustrasi buku anak (Unsplash.com/ Photo By: Kaboompics.com)

Di usia ini, anak sering memperlakukan buku seperti mainan. Kadang disobek, digigit, atau dibawa ke kamar mandi. Jadi, pilih buku berbahan tebal seperti board book yang tahan terhadap perlakuan ekstra dari tangan mungil mereka. Hindari buku dengan sudut tajam atau bahan kertas tipis yang mudah robek. Kalau memungkinkan, pilih buku berlapis laminasi agar lebih awet dan mudah dibersihkan.

Bahan yang aman juga mencegah anak terluka atau menelan serpihan kertas. Pastikan tinta yang digunakan non-toksik karena anak bisa saja menggigit atau menjilat halaman buku. Dengan bahan yang kuat, anak bisa bebas menjelajah isi buku tanpa khawatir rusak.

3. Utamakan cerita yang sederhana dan pendek

Ilustrasi buku anak (Unsplash.com/ Vitaly Gariev)

Anak usia 3–5 tahun belum punya kemampuan konsentrasi yang panjang. Jadi, pilih buku dengan kalimat pendek, struktur mudah, dan jalan cerita sederhana. Cerita yang berulang atau punya pola tertentu biasanya disukai anak karena mereka bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya. Hindari penggunaan kata sulit atau istilah abstrak yang belum mereka pahami.

Cerita tentang kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, atau bermain bisa membuat anak merasa dekat dengan isi buku. Buku seperti ini juga membantu mengembangkan kemampuan bahasa mereka secara alami.

4. Cek nilai edukasi di dalam ceritanya

Ilustrasi buku anak (Unsplash.com/ Jonathan Borba)

Buku untuk anak bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga media belajar yang efektif. Pilih buku yang mengandung nilai moral seperti kejujuran, berbagi, atau menghargai teman. Cerita dengan pesan sederhana bisa membantu anak memahami konsep baik dan buruk tanpa merasa digurui. Kamu juga bisa memilih buku bertema pengenalan huruf, angka, atau warna untuk mendukung kesiapan mereka masuk sekolah.

Nilai edukasi tidak harus selalu akademik, bisa juga tentang mengenal emosi dan cara mengekspresikannya. Misalnya, buku yang menggambarkan rasa marah atau sedih lewat tokoh hewan lucu. Dari situ, anak belajar bahwa semua perasaan itu normal. Buku seperti ini bukan cuma membuat mereka pintar, tapi juga tumbuh jadi anak yang peka dan empati.

5. Sesuaikan dengan minat anak

Ilustrasi buku anak (Unsplash.com/ Stephen Andrews)

Setiap anak punya ketertarikan yang berbeda. Ada yang suka hewan, kendaraan, atau cerita tentang keluarga. Mengenali minat anak membantu kamu memilih buku yang bisa langsung mencuri perhatian mereka. Kalau anak suka dinosaurus, misalnya, pilih buku yang bercerita tentang petualangan dinosaurus lucu. Anak yang suka warna mungkin akan lebih tertarik dengan buku aktivitas menggambar.

Buku yang sesuai minat membuat mereka lebih fokus dan semangat mendengarkan cerita. Selain itu, minat bisa berubah seiring waktu, jadi tetap amati apa yang sedang mereka sukai. Jangan ragu mengajak anak berdiskusi tentang isi buku, siapa tokoh favorit mereka atau bagian mana yang paling seru.

Membacakan buku untuk anak di usia dini bukan sekadar rutinitas sebelum tidur. Itu adalah cara menanamkan kecintaan pada membaca dan belajar sejak kecil. Dengan memilih buku yang tepat, anak tidak hanya terhibur, tapi juga tumbuh menjadi pembelajar yang aktif. Jadikan waktu membaca sebagai momen berharga yang penuh tawa dan kehangatan. Karena dari satu buku kecil, bisa tumbuh sejuta imajinasi besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team