Sekeha layangan sedang menaikkan layangan. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Istilah menginapkan layangan ini ditujukan untuk layang-layang yang dinaikkan, dan baru diturunkan keesokan harinya. Kenapa hal itu harus dihindari? Karena rentan membuat layangan terjatuh akibat perubahan arah dan kondisi angin pada malam hari. Selain kondisi angin, penyebab layangan jatuh karena layangannya menjadi berat akibat terkena tetesan air atau embun di udara.
Si pemilik akan kesulitan memantau kondisi layangannya karena langit tampak gelap pada malam hari. Layangan yang diinapkan ini dapat membahayakan orang atau bangunan di area jatuhnya layangan tersebut. Terlebih jika jatuhnya di kabel listrik arus tinggi milik PLN. Saat bermain layang-layang, biasakanlah menurunkannya di sore hari.
Tak hanya diinapkan, tali layangan juga membuat Helicopter PK-WSP tipe Bell 505 jatuh di di area tebing Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024) siang. Kecelakaan ini akibat terlilit tali layangan.
Sebagai rare angon, musim layang-layang tentunya akan membawa kesenangan tersendiri. Panas terik matahari tidak akan ada artinya selama melihat layang-layang mengudara dengan indahnya. Ingat, jaga keselamatan selalu ya!