7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anak

Kata-kata itu bisa diingat bahkan sampai tua lho

Setiap anak pasti mengharapkan cinta, kasih sayang, dan rasa peduli dari orangtua mereka. Hanya saja kadang yang terjadi malah sebaliknya. Tidak sedikit orangtua yang justru sering mengucapkan kata-kata menyakitkan kepada anak-anaknya. Mereka tidak sadar bahwa kata-kata itu bisa sangat membekas dan melukai, baik dalam jangka waktu yang singkat maupun lama. 

Kata-kata "beracun" itu bisa sangat mengganggu dan merusak psikologis anak-anak. Cara orangtua mendidik dan kata-kata yang diucapkan kepada anak, tentu akan sangat membekas dan memengaruhi karakter sang anak ke depannya. 

Nah agar hal itu tidak terjadi, berikut kalimat menyakitkan yang seharusnya tidak dikatakan orangtua kepada anaknya:

Baca Juga: Mengapa Ayah Harus Terlibat dalam Pengasuhan Anak? Ini 5 Alasannya

1. Menghina terhadap penampilan anak

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakpexels.com/august de richelieu

"Kamu jelek", "Terlalu gendut", "Terlalu pendek", "Terlalu kurus", atau "Kamu punya rambut yang buruk."

Merendahkan seorang anak berdasarkan penampilan mereka kemungkinan akan hanya menambahkan kegelisahaan mereka akan penampilannya sendiri. Mereka bisa terus menerus tidak percaya diri dan mencemaskan penampilan dan bentuk badannya.

Apabila hal itu terjadi, bisa menyebabkan masalah emosional serius, seperti gangguan makan. Orangtua seharusnya mengajarkan bagaimana seorang anak bisa mencintai diri sendiri apa adanya. 

2. Mengintimidasi anak dengan pertanyaan yang menyudutkan

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakilustrasi marah (pexels.com/olly)

"Mengapa kamu berperilaku sangat aneh?" ,"Mengapa kamu berjalan seperti itu? Mengunyah seperti itu? Bergerak atau berbicara seperti itu?"

Anak-anak cenderung mempercayai semua hal yang dikatakan oleh orangtua. Pertanyaan atau ucapan yang menyudutkan dan mengintimidasi, bisa membuat anak merasa bahwa ada sesuatu yang salah dari mereka.

Hal itu juga akan membuat anak susah menjadi diri mereka sendiri. Bahkan hingga mereka beranjak dewasa. Bukan tidak mungkin, mereka dapat terjebak dalam rasa tidak nyaman dan takut. Bahwa orang lain akan menertawai mereka atau memperhatikan kekurangan seperti yang dikatakan orangtuanya. 

3. Tidak mengharapkan kehadiran anak

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakpexels.com/Liza Summer

"Aku berharap kamu tidak pernah lahir", "Aku menyesal punya anak sepertimu", "Aku harap kamu adalah anak yang berbeda."

Orangtua seharusnya tidak pernah mengatakan hal-hal seperti itu kepada seorang anak. Kalimat itu akan membuat mereka merasa tidak berharga. Bahwa pada tahapan tertentu, mereka bisa berpikir bahwa tidak lagi layak untuk hidup. 

Ucapan ini sangat berbahaya bagi seorang anak sebab dapat menghilangkan keyakinan akan identitas diri. Akibatnya, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan mengalami depresi awal. Seharusnya, orangtua membuat anak-anak merasa dicintai dan dihargai.

4. Membuat anak merasa jadi beban keluarga

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakpexels.com/Liza Summer

"Kamu membuatku menghabiskan banyak uang", "Sangat susah untuk mengurusmu", "Mempunyai anak sepertimu membuatku letih." 

Jika orangtua mengatakan kalimat tersebut kepada anak mereka, sang anak akan benar-benar merasa bahwa mereka adalah beban keluarga. Lama kelamaan, mereka akan berusaha menyembunyikan perasaan dan masalah hanya agar tidak dimarahi dan jadi beban keluarga. 

Kalimat-kalimat menyakitkan di atas bisa berpotensi melahirkan masalah-masalah baru lainnya yang justru lebih parah. Anak akan memilih sendiri jalannya dalam menyelesaikan persoalan dan itu kadang bisa salah langkah. 

5. Membandingkan anak dengan orang lain

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakpexels.com/Liza Summer

"Mengapa kamu tidak seperti saudaramu, sepupu atau anak lainnya?", "Anak-anak lain lebih bagus daripada kamu!"

Kalimat tersebut akan mengurangi rasa percaya diri seorang anak dan membuat mereka berpikir bahwa mereka tidak akan bisa menjadi cukup baik seperti orang lain yang sering dijadikan perbandingan dengan dirinya. Dia akan merasa bahwa tidak penting seberapa keras mereka mencoba, karena nantinya tidak akan diapresiasi. 

Membandingkan saudara dengan satu sama lain hanya memicu hubungan tidak sehat di antara mereka. Ini akan membuat mereka merasa iri dan benci terhadap satu sama lain.

6. Mengancam melakukan penelantaran pada anak

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakpexels.com/monstera

"Aku akan meninggalkanmu", "Aku akan membiarkanmu", "Kamu akan bangun dan tidak pernah menemukanku" 

Kalimat tersebut akan menyebabkan anak menjadi takut berlebihan apabila suatu saat benar akan ditelantarkan. Anak takut apabila mereka melakukan kesalahan, orang-orang yang mereka sayangi akan pergi dan tak pernah kembali.

Saat anak menjadi dewasa, kalimat-kalimat itu masih tertanam dan terbawa hingga di alam bawah sadar mereka. Anak tidak bisa mempercayai sebuah hubungan karena takut mereka akan ditinggalkan.

7. Menyampaikan janji palsu berulang-ulang

7 Kalimat Menyakitkan yang Seharusnya Tidak Dikatakan Orangtua ke Anakpexels.com/Liza Summer

"Jika kamu melakukan ini aku akan membelikanmu itu", atau "Aku akan membawamu ke sana lain kali." 

Saat orangtua membuat janji yang tidak bisa mereka tepati, hal itu akan menghancurkan kepercayaan anak. Janji yang diingkari akan membuat anak merasa dikhianati. Membuat perjanjian palsu dapat membuat anak tidak percaya kepada orang lain dalam kehidupan.

Walaupun kata-kata tidak berbahaya secara fisik, namun menjadi sangat berbahaya untuk jiwa dan kesehatan mental. Masa kanak-kanak adalah bagian penting dalam kehidupan setiap orang. Karenanya, hindari ya kalimat-kalimat menyakitkan di atas.

M Syaiful Muflih Photo Community Writer M Syaiful Muflih

alamat: jl. ekor kuning 4 no 49 jati pulogadung pekerjaan: karyawan swasta agama: islam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya