5 Penyebab Anak Gak Mau Sekolah, Orangtua Ikut Berkontribusi

Tolong, bukalah hati untuk anak

Saat anak masih duduk di Taman Kanak-Kanak (TK), mereka terlihat gembira setiap berangkat sekolah. Mungkin sesekali mereka tantrum di pagi hari tapi dengan mudah orangtua bisa mengatasinya. Bahkan anak dengan mudah menjadi ceria saat bertemu teman-temannya.

Anak akan menghadapi tantangan yang lebih kompleks di Sekolah Dasar (SD), maka orangtua juga akan menghadapi tantangan yang berbeda. Wajar jika sesekali anak mengeluh malas berangkat ke sekolah. Mungkin ia merasa tidak enak badan, atau sedang bertengkar kecil dengan teman sebangkunya.

Namun orangtua sebaiknya waspada jika anak terus-menerus mengeluh malas sekolah. Apalagi anak sampai mencari-cari alasan agar tidak masuk sekolah. Orangtua tentu tidak ingin anaknya ketinggalan pelajaran dan melewatkan banyak hal di sekolah yang tujuannya menyiapkan masa depan anak. Berikut ini beberapa kemungkinan yang bisa menjadi penyebab anak malas sekolah.

Baca Juga: 6 Alasan Positif Anak Suka Membantah, Gak Selalu Buruk

1. Masalah kesehatan yang serius

5 Penyebab Anak Gak Mau Sekolah, Orangtua Ikut Berkontribusifoto hanya ilustrasi (pexels.com/Mart Production)

Orangtua tentu tahu saat anak sedang demam atau sakit, maka lebih baik tidak bersekolah, istirahat di rumah sampai mereka kembali sehat. Tapi di saat mulai tidak menunjukkan gejala sakit, maka orangtua pasti mendorong anak untuk kembali beraktivitas agar tidak tertinggal pelajaran di sekolah.

Anak-anak sering kali kesulitan menjelaskan keluhan fisik yang dirasakan kepada orangtua. Atau bisa jadi keluhan anak sudah disampaikan, namun orangtua tidak menganggapnya terlalu serius karena tidak ada gejala yang nampak. Padahal bisa jadi anak merasakan gejala fisik yang tidak nampak, misalnya saja pusing, perut melilit, lemas atau gejala lain.

Jika anak terlalu sering menolak berangkat sekolah dengan alasan merasa ada sakit pada tubuhnya meskipun ia nampak sehat, maka orangtua millenial sebaiknya menganggap alasan ini adalah masalah kesehatan yang serius dan perlu ditelusuri lebih lanjut. Periksakan anak ke dokter untuk menindaklanjuti keluhan sakit anak. 

Jika diagnosis dokter menyebutkan sehat, bisa jadi anak membuat alasan sakit untuk menghindari sekolah. Jika hal ini sering terjadi, maka ada hal lain yang membuat anak tidak nyaman di sekolah sehingga ia merasa lebih aman dan nyaman di rumah. Penting untuk mencari tahu penyebabnya untuk mencari solusi terbaik.

2. Nilai akademis buruk

5 Penyebab Anak Gak Mau Sekolah, Orangtua Ikut Berkontribusifoto hanya ilustrasi (pexels.com/Katerina Holmes)

Nilai menjadi standar untuk mengukur kemampuan akademis di semua jenjang pendidikan, tak terkecuali di SD. Mendapat nilai jelek di kelas adalah hal biasa yang sebenarnya bisa terjadi pada semua anak. Tapi tidak semua anak dapat menerimanya dengan lapang dada.

Biasanya guru akan memotivasi dan memberikan arahan agar anak-anak lebih semangat belajar. Meskipun begitu, ada sebagian anak yang mungkin malah tidak termotivasi namun justru malah menerimanya sebagai kegagalan.

Jika permasalahan anak menghindari sekolah karena mendapat nilai buruk, maka akar permasalahannya ada pada rasa percaya diri mereka yang membuatnya merasa gagal. Orangtua jangan lelah selalu memberikan motivasi dan apresiasi ke anak agar merasa berharga. Katakan pada anak, bahwa nilai yang didapatkan saat ini bisa diperbaiki dengan belajar lebih giat dan rajin ke sekolah agar tidak tertinggal pelajaran.

Ajak bicara anak untuk mengetahui kesulitan belajarnya dan dampingi saat belajar di rumah untuk membantunya mengatasi kesulitan. Jika diperlukan, tawarkan anak untuk mendapatkan les tambahan demi membantu mengatasi kekurangannya.

3. Kerap dirundung teman

5 Penyebab Anak Gak Mau Sekolah, Orangtua Ikut Berkontribusifoto hanya ilustrasi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perundungan atau bullying menjadi penyebab anak selalu mencari alasan agar tidak sekolah. Bisa jadi anak kerap dirundung oleh temannya di sekolah. Anak-anak yang menjadi korban perundungan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial, karena merasa tidak nyaman dan aman. 

Di dalam buku berjudul Bullying in School (2005) yang ditulis oleh Smokowski dan Kopasz Holland, menyebutkan bahwa korban bullying mengalami ketakutan dan kekhawatiran saat pergi ke sekolah. Sering kali anak-anak korban bullying mengalami penyakit fisik seperti sakit kepala, atau sakit perut sebagai wujud ketakutannya. 

Orangtua sebaiknya mengajak anak ngobrol dari hati, kenali juga kebiasaan sehari-harinya apakah ada yang berubah. Misalnya anak menjadi lebih pendiam, tidak mau makan, atau sulit tidur. Datangi guru untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi anak. Jika memang anak menjadi korban bullying, jangan ragu untuk meminta sekolah menyelesaikan masalah tersebut.

Kalau diperlukan, sebaiknya ajak anak untuk konseling ke psikolog agar ia mendapat treatment yang tepat. Orangtua perlu bersikap terbuka kepada anak. Izinkan anak mengutarakan keluh kesah perasaannya di sekolah, tak sekadar menanyakan soal nilai ulangan.

4. Anak merasa bosan dengan pelajaran sekolah

5 Penyebab Anak Gak Mau Sekolah, Orangtua Ikut Berkontribusipexels.com

Bosan mungkin menjadi hal umum yang dialami semua orang, tak hanya anak-anak, orang dewasa juga bisa sesekali merasa bosan dengan pekerjaan kantor. Namun jika rasa bosan terus-menerus dialami anak, hingga membuatnya sering malas ke sekolah atau tidak antusias melakukan aktivitas di sekolah, maka ada beberapa penyebab yang membuatnya demikian.

Penyebab pertama, bisa jadi karena anak adalah siswa yang berbakat. Ia akan merasa bosan dengan materi pelajaran atau skill yang sudah dia kuasai. Anak merasa bosan karena tak ada rasa ingin tahu atau tantangan baru, sementara teman-temannya baru saja mulai mempelajarinya.

Penyebab kedua, anak tidak merasakan hal positif dengan beraktivitas belajar di sekolah. Termasuk juga tidak merasakan hubungan positif antara guru dan siswa, situasi di sekolah serta relasi bersama teman-temannya. Anak mungkin merasa guru tidak suka dengannya, atau anak merasa tidak memiliki teman-teman satu kelas yang saling mendukung. Dalam hal ini, tentu saja guru yang mampu menciptakan suasana positif di dalam kelas.

Penyebab ketiga, Dilansir dari laman Verrywell Family, siswa yang merasa bosan di sekolah mungkin karena mereka tak memahami alasan dan tujuan mempelajari materi pelajaran tertentu. Hal ini juga didukung oleh cara guru mengajar yang kurang kreatif dan menarik.

5. Masalah di dalam keluarga

5 Penyebab Anak Gak Mau Sekolah, Orangtua Ikut Berkontribusipexels.com

Seperti yang disebutkan oleh Dr Gwyn di laman Verrywell Family, bahwa minat anak untuk bersekolah dapat dipengaruhi oleh situasi berat di rumah. Misalnya perceraian orangtua, kesulitan keuangan, pindah rumah, dan kematian satu anggota keluarga.

Ketegangan yang terjadi di rumah, misalnya hubungan ayah-ibu yang tidak harmonis, bisa membuat anak merasa malu sehingga menarik diri dari lingkungan sekolah. Jika memang ada masalah di rumah, maka orangtua perlu berbenah diri sebelum menyuruh anak memperbaiki perilakunya.

Imbas permasalahan hubungan ayah-ibu yang tidak harmonis bahkan bisa memicu anak mengalami anxiety disorder atau rasa cemas yang berlebihan. Anxiety yang dialami anak bisa berdampak buruk bagi anak, termasuk turunnya nilai dan minat dia untuk bersekolah.

Mengenali apa-apa saja yang mungkin menjadi penyebab anak selalu mencari alasan untuk menghindari sekolah, bisa membantu orangtua menentukan langkah yang tepat sebelum terlambat. Langkah pertama yang paling penting, buka hati untuk anak!

Rina Widowati Photo Community Writer Rina Widowati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya