Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Pertimbangan Mengecat Batu Bata, Perhatikan Cuaca Ekstrem

inspirasi desain rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Curtis Adams)
inspirasi desain rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Curtis Adams)

Batu bata merupakan material favorit desainer yang tak pernah lekang oleh waktu. Batu bata juga disukai, karena dapat memberikan tambahan kedalaman pada elemen arsitektur, baik di dalam maupun luar ruangan. Menurut Kerrie Kelly, CEO dan Direktur Kreatif Kerrie Kelly Studio, batu bata menciptakan keseimbangan dinamis antara cahaya dan bayangan yang hanya dapat dicapai oleh beberapa material lain.

Di sisi lain, beberapa pemilik rumah merasa batu bata membuat tampilan hunian terkesan membosankan, atau merasa warna batu bata tersebut kurang cocok dengan tema interior rumah yang digunakan. Kondisi tersebut yang membuat beberapa orang memutuskan untuk memberi tambahan warna baru pada batu bata dengan mengecatnya. Menurut profesional, kebiasaan mengecat batu bata ini bisa jadi jebakan. Jadi, sebelum memutuskan mengecat batu bata ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan!

1. Jika batu bata dalam kondisi rusak

inspirasi rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Emre Can Acer)
inspirasi rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Emre Can Acer)

Sebelum kamu memutuskan untuk mengecatnya pastikan terlebih dahulu jika batu bata dan mortar atau nat yang menyertainya dalam kondisi baik. Maksudnya tanpa ada kerusakan maupun kotoran yang melekat. Cat yang digunakan pada batu bata dapat memerangkap kelembapan hingga memperburuk kondisi tampilan batu bata tersebut. Lebih parahnya, batu bata mungkin mengalami pembusukan yang tidak diinginkan.

Untuk itu, ada beberapa jenis kerusakan yang harus diwaspadai, seperti retakan dan pengelupasan. Saat mewarnai batu bata, tentu kamu menginginkan hasilnya menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Sementara, cat tidak selalu bisa menjadi solusi terbaik untuk membuat tampilan batu bata di rumah lebih baik dipandang. Jadi, pastikan dahulu selalu cek kondisi batu bata, kemudian baru putuskan lebih baik dicat atau tidak.

2. Jika batu bata tampak berkapur

inspirasi rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Curtis Adams)
inspirasi rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Curtis Adams)

Begitu pula saat kamu melihat noda dan guratan putih seperti bubuk atau kapur di atas dinding batu bata, kondisi ini juga sebaiknya dihindari untuk dicat. Zat putih itu sering kali merupakan endapan garam kristal yang terbentuk pada batu bata saat terkena air. Jadi, noda seperti ini tidak seperti kotoran pada umumnya yang bisa kamu bersihkan dan cuci lalu hilang begitu saja. Kamu harus menghilangkan endapan garam dari permukaan bata sebelum mengecatnya menggunakan sikat kawat atau alat sejenisnya.

Saat kamu melewatkan langkah tambahan untuk membersihkan batu bata sebelum mengecatnya, bisa menyebabkan degadrasi. Kondisi tersebut terjadi, karena lapisan cat akan menjebak zat atau kelembapan di dalamnya. Lagi-lagi, hasil akhir dari pengecatan batu bata pun bisa jauh dari ekspektasi yang kamu harapkan. Untuk itu, mengecat batu bata di rumah tidak bisa dilakukan tanpa mempelajari caranya dari profesional lebih dahulu. Jangan sampai, kamu justru membuat batu bata benar-benar kehilangan nilai keindahannya.

3. Jika bersifat bersejarah

inspirasi desain outdoor rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Curtis Adams)
inspirasi desain outdoor rumah dengan aksen batu bata (pexels.com/Curtis Adams)

Pertimbangan sebelum mengecat batu bata ini lebih bersifat estetika daripada soal teknis. Jika batu batu tersebut bersejarah atau memiliki makna arsitektur tertentu, mengecatnya dapat mengurangi nilai karakternya. Jadi, jika batu bata tersebut ada di rumah tua yang kamu beli, bangunan kota, atau kondomonium, lebih baik cari tahu dahulu latar belakang pendiriannya. Seperti mencari tahu soal struktur hingga fitur bangunan, jika memungkinkan.

Bisa jadi bangunan tua dengan batu bata tersebut dibangun di tahun sebelum kemerdekaan, atau merupakan bekas bagian dari dinding sekolah atau rumah bersejarah lainnya. Kamu kemudian bisa memutuskan, apakah benar-benar ingin menutupi nilai sejarah itu saja, atau apakah tindakan itu akan benar-benar menguragi nilai rumah. Jika batu bata terasa kusam dan tidak sesuai gaya, kamu masih bisa pertimbangkan perawatan alternatif seperti pencucian nat untuk menyegarkan dan merevitalisasi pernyataan arsitektur.

4. Jika cat yang digunakan mengilap

inspirasi bangunan outdoor dengan batu bata (pexels.com/Charles Parker)
inspirasi bangunan outdoor dengan batu bata (pexels.com/Charles Parker)

Mungkin kamu sudah mengecat dinding bata, tetapi mendapati jika catnya memudar atau mengelupas setelah baru saja menyelesaikan pengecatan. Jangan hanya berasumsi bahwa catnya yang rusak, sehingga kamu mungkin perlu mengecatnya lagi. Kamu harus tahu, ada aturan umum untuk menilai permukaan yang akan dicat, yakni memeriksa apakah catnya bagus, bersih, kusam, dan kering. Cat hanya akan bagus hasilnya saat substratnya dilapisi.

Warna kusam itu penting, karena saat dinding bata mengilap itu biasanya pertanda adanya lapisan pelindung atau dekoratif pada permukaannya. Meskipun kamu mungkin dapat menggunakan primer atau de-glosser khusus untuk mengatasi kondisi tersebut. Akan lebih baik, jika kamu merencanakan konsultasi dengan ahli untuk menilai apakah opsi tersebut dapat diterapkan atau tidak.

5. Jika menghadapi cuaca ekstrem

default-image.png
Default Image IDN

Jika batu bata menghadap keluar, kemudian kamu tinggal di daerah yang sering kali hadapi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat atau kelembapan tinggi. Kamu mungkin lebih baik menghindari pengecatan, karena bisa jadi ada banyak masalah dalam perawatannya. Dalam kondisi cuaca tertentu, cat dapat terkelupas hingga memudar lebih mudah. Akibatnya, kamu mungkin harus mengecat ulang seluruh bagiannya atau memperbaiki bagian-bagian yang rusak secara berkala.

Jika kamu ingin mengecat pasangan bata, pastikan untuk menggunakan cat dasar dan cat yang dapat menyerap air yang diformulasikan khusus untuk batu bata. Sistem pengecatan yang diterapkan pada bagian luar pasangan bata harus ‘dapat bernapas’, agar kelembapan dapat keluar. Jika tidak dilakukan, kemungkinan besar akan terjadi pengelupasan dan lecet.

Mempercantik tampilan rumah secara estetika, memang menyenangkan. Terlepas dari itu, jika kamu bukan seorang profesional, tidak semua benda atau material dapat dicat begitu saja. Seperti halnya material batu bata yang tetap menjadi favorit banyak orang dari sekian lama. Tidak hanya membawa nuansa alam ke dalam hunian, batu bata di bagian luar rumah juga membuat memberi sentuhan klasik yak trendi. Namun, jika kamu ingin mengecat batu bata tersebut untuk menonjolkan tampilan terbaiknya, ikuti poin-poin di atas dahulu, ya!

Share
Topics
Editorial Team
Nadhifa Salsabila Kurnia
EditorNadhifa Salsabila Kurnia
Follow Us