Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Kesalahan yang Membuat Rumah Terasa Lebih Panas Menurut Desainer

inspirasi gaya desain interior hunian (unsplash.com/Brian Kungu)

Pada musim panas, apalagi di daerah tempat tinggal yang identik dengan cuaca panas, kamu mungkin menginginkan rumah yang segar dan nyaman saat kembali dari luar. Namun, ternyata rumah kamu bisa jadi lebih panas dari sebenarnya karena beberapa penataan yang salah. Bisa jadi karena pilihan material untuk furnitur dan elemen yang ada di dalam rumah, pilihan warna, atau tata letak perabotan yang membuat sesak.

Jadi, memasuki musim kemarau, inilah saatnya kamu mempertimbangkan penataan yang menyebabkan rumah terasa lebih panas, dilansir Thespruce.com dan Livingetc.com.

1. Menggunakan jenis kain pelapis yang tebal

inspirasi menata hunian mungil (unsplash.com/Alex Tyson)

Kamu mungkin tertarik menggunakan upholstery atau kain pelapis yang tebal, karena memiliki kesan mewah dan elegan. Namun, kamu perlu ingat jika penggunaan material seperti beludru, wol, dan kulit bisa membuat udara di rumah terasa lebih panas. Menurut penjelasannya, bahan-bahan ini menahan panas dan mengurangi aliran udara. Lebih jelas, ahli mengatakan bahan-bahan ini tidak hanya menahan panas, tetapi juga mengurangi aliran udara.

Jika ruangan menerima cahaya alami yang kuat, maka efeknya pun akan semakin kuat. Selain itu, kamu juga harus berhati-hati dengan kain sintetis. Saat bahan-bahan ini digunakan untuk pelapis atau bedding tempat tidur dapat memerangkap panas tubuh. Misalnya, kamu akan menemukan sofa berlengan di ruang tengah permukaannya terasa lebih lengket. Tak hanya itu, sofa juga terasa lebih mudah lembap akibat keringat.

2. Mengecat ruangan dengan warna gelap

inspirasi menata hunian mungil (unsplash.com/Alex Tyson)

Menggunakan pilihan warna cat dinding gelap sering kali berisiko. Kamu mungkin memilih warna karena menginginkan tampilan tertentu. Di sisi lain, warna cat dinding gelap menyebabkan suasana yang lebih gelap dan panas. Ini karena warna yang gelap dapat menyerap lebih banyak udara panas daripada warna cerah. Biasanya penggunaan warna  gelap seperti abu-abu banyak disukai untuk ruang tamu. Sayangnya, saat musim kemarau tiba, suasana di dalam ruangan ini bisa terasa lebih panas.

Jadi, sebelum kamu memilih warna cat dinding tertentu, cobalah bertanya pada diri kamu sendiri. Apakah kamu akan menyukai pilihan warna tersebut untuk sepanjang tahun. Bisa jadi, itu hanya warna favorit musiman. Itulah mengapa, penting untuk selalu mempertimbangkan nilai fungsional, di samping estetika. Kamu mungkin bisa menerapkan pilihan warna berdasarkan selera namun kurang praktis tersebut pada elemen lain di hunian.

3. Mendekorasi dengan lapisan tekstil

inspirasi dekorasi rumah mungil (unsplash.com/Alex Tyson)

Banyak orang yang menginginkan tampilan berlapis dan nyaman, namun dengan melapisi banyak selimut, bantal, dan permadani, kamu mungkin akan merasa ruangan terlalu panas. Faktanya, elemen-elemen dekoratif ini menahan panas dan membatasi sirkulasi alami. Saat di musim hujan, rangkaian lapisan tekstil ini akan sangat menghangatkan. Tapi pada musim kemarau, lapisan tekstil ini hanya akan membuatmu kurang nyaman karena udara panas yang terperangkap di sini.

Kamu tidak berarti harus menyingkirkan sepenuhnya lapisan tekstil ini. Kamu bisa menyimpannya di tempat lain saat musim kemarau tiba. Lipat permadani saat kemarau tiba dan biarkan lantai mengilap yang indah terlihat. Persiapkan dua opsi dekorasi berbeda di musim hujan dan musim kemarau. Terdengar agak merepotkan, namun saat mengerjakannya, kamu mungkin akan suka, selagi berganti suasana rumah agar tidak cepat bosan.

4. Menggunakan terlalu banyak cermin

inspirasi dekorasi hunian mungil (unsplash.com/Alex Tyson)

Cermin dapat menambahkan kesan glamor dan berkarakter pada ruangan, sekaligus membuatnya tampak lebih besar dan lebih terang. Sayangnya, terlalu banyak cermin dapat menyebabkan panas selama bulan-bulan dengan terik matahari yang intens. Saat kamu memiliki ruangan yang cerah serta memantulkan banyak cahaya matahari dari cermin di sekitarnya, secara harfiah ruangan tersebut akan seperti terbakar.

Kembali lagi, jika kamu ingin menggunakan cermin untuk dekorasi, perhatikan juga risiko yang dapat disebabkannya. Saat memasuki musim kemarau, kamu  mungkin bisa mengganti dekorasi cermin di dinding, meja konsol, menjadi karya seni atau vas dengan bunga-bunga cantik, sementara cermin-cermin tersebut disimpan. Kamu juga bisa selalu mempertimbangkan penggunaan cermin secukupnya saja, terlebih saat ruangan di rumah sudah cukup besar.

Terkadang, tanpa kamu sadari rumah yang terasa begitu panas tidak melulu akibat cuaca yang terik. Kamu sendiri bisa mengurangi udara panas tersebut dengan memperhatikan kembali adakah kesalahan dalam dekorasi hunian yang menjadi penyebabnya. Jika ada, kamu bisa menata ulang kembali isi rumah agar lebih ramah dengan cuaca panas, terutama saat memasuki bulan-bulan kemarau dengan matahari yang terik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us