5 Cara Memahami Anak Remaja, Penting Buat Orangtua

Yuk jadilah sahabat bagi mereka

Mengasuh anak remaja bukanlah hal yang mudah karena remaja telah memiliki dunia dan caranya sendiri. Kesalahpahaman cenderung terjadi antara mereka dan orangtuanya. Namun, mempelajari cara berkomunikasi secara efektif dengan anak remaja adalah kunci utama.

Tidak sedikit orangtua yang frustrasi dengan anak remajanya karena tidak mau mendengarkan dan bersikap tidak sopan. Nah agar tidak terus menerus berujung pada pertengkaran, sebagaimana dilansir dari YourTango, yuk simak di bawah ini lima cara untuk memahami anak remaja:

Baca Juga: 5 Pola Asuh yang Membuat Anak Tumbuh Menjadi Keras Kepala

1. Ingatlah bahwa anak remaja hidup di masa sekarang

5 Cara Memahami Anak Remaja, Penting Buat OrangtuaIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@olly/)

Sangat penting untuk memahami bahwa segala sesuatu akan berubah dan berkembang. Bagi orang dewasa, apa yang terjadi sekian tahun lalu masih relevan, tetapi dalam persepsi remaja, bahwa hal itu adalah masa lampau yang tidak ada kaitannya dengan saat ini. Bagi anak remaja, dua minggu yang lalu mungkin juga terasa seperti setahun yang lalu.

Begitu juga saat kita mengungkit masa depan, seperti, "Bagaimana kamu bisa masuk perguruan tinggi dengan nilai seperti itu?" Cara ini bukanlah hal yang tepat untuk dikatakan. Cobalah untuk memotivasi seorang remaja dengan merujuk pada bagaimana potensi diri mereka di masa depan dapat ditingkatkan.

2. Pahami bahwa anak remaja dikendalikan oleh emosi 

5 Cara Memahami Anak Remaja, Penting Buat OrangtuaIlustrasi anak dan orang tua (pexels.com/@mikhail-nilov/)

Anak remaja diatur oleh struktur emosional otak yang ditempatkan di sistem limbik. Dalam sistem limbik, terdapat bagian otak yang disebut amigdala, yang merupakan struktur yang digunakan untuk menafsirkan bahaya.

Tanpa korteks prefrontal yang berkembang dan rasional untuk menjaga amigdala tetap terkendali, emosi akan menjadi tinggi. Pemindaian otak menunjukkan kepada kita dampak "suara" ini terhadap remaja. Pada saat diuji dengan rangsangan yang biasa saja pada anak-anak dan orang dewasa, amigdala remaja justru menyala. 

Maka dari itu, alih-alih mencoba berkomunikasi dengan remaja yang sedang emosi, ingatkan diri kita bahwa, "Ini amigdala yang berbicara"  dan tunggu sampai emosi anak remaja tersebut mereda.

3. Remaja adalah pengamat yang luar biasa

5 Cara Memahami Anak Remaja, Penting Buat OrangtuaIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@kampus/)

Remaja cenderung memerhatikan bahasa tubuh yang halus dan nada yang berubah. Tetapi karena otak mereka sangat waspada, mereka cenderung salah mengartikan maknanya.

Sebagai contoh, saat orangtua bertanya kepada putrinya dengan sedikit kekhawatiran, "Dengan siapa kamu pergi bermain?" dan alih-alih menjawab, putrinya berkata "Mengapa ibu tidak percaya padaku?!" Hal ini berarti dia mendeteksi sesuatu dalam nada ibunya, tapi dia melompat langsung pada kesimpulan terburuk.

4. Cobalah untuk melakukan transisi dari pengasuh menjadi pelatih 

5 Cara Memahami Anak Remaja, Penting Buat OrangtuaIlustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@sofatutor-95841679/)

Ketika anak-anak masih kecil, mudah untuk berkomunikasi sebagai otoritas. Orangtua adalah pengasuh yang melindungi mereka dan mengajari bagaimana berada dan hidup di dunia. Jadi mulailah belajar dari menjadi pengasuh beralih ke pelatih.

Namun masa remaja menandai awal dari perubahan dalam hubungan, di mana anak-anak  menginginkan kemandirian dan kesetaraan. Ketika orangtua berkomunikasi dengan remaja, seolah-olah mereka adalah anak kecil. Mereka mungkin mengatakan kekesalan atau bahkan berhenti berbicara dengan orangtuanya.

5. Jangan mengajukan pertanyaan yang salah

5 Cara Memahami Anak Remaja, Penting Buat OrangtuaIlustrasi anak belajar (pexels.com/@tima-miroshnichenko/)

Ketika orang dewasa mengalami stres, biasanya stres itulah yang dilampiaskan kepada anak-anak, walaupun tanpa disadari. Hindari mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang salah kepada anak remaja saat stres. Ada baiknya untuk mulai berbicara dengan mereka saat kepala dingin.

Masa remaja adalah masa di mana anak melakukan berbagai kekacauan. Meskipun begitu, cobalah untuk dekati mereka agar orang tua dapat memahami mereka secara lebih baik. 

Mungkin memang tidak mudah menerapkan cara-cara di atas. Tapi jika tidak segera dilakukan, komunikasi akan semakin kacau dan memperburuk hubungan.

Latisha Asharani Photo Community Writer Latisha Asharani

Umbrellas don't mean anything to the unprecedented pouring rain

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya