5 Kesalahan Fatal Orangtua saat Mengawasi Pergaulan Anak

Anak-anak adalah bunga kehidupan yang harus dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Satu cara untuk membantu anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sehat, bahagia, dan mandiri adalah dengan mengawasi pergaulan mereka. Pergaulan merupakan sekolah kedua bagi anak-anak, di mana mereka belajar banyak hal dari teman sebayanya.
Namun, tidak semua pergaulan itu baik untuk anak-anak. Ada beberapa pergaulan yang dapat membawa pengaruh negatif, seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, atau seks bebas. Oleh karena itu, orangtua perlu berperan aktif dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya.
Namun, ada beberapa kesalahan fatal selama melakukan pengawasan yang justru dapat merusak hubungan antara orangtua dan anak. Apa saja kesalahan fatal tersebut? Simak ulasan berikut ini.
1. Terlalu mengontrol
Orangtua yang terlalu mengontrol pergaulan cenderung bersikap otoriter, dan tidak memberikan kebebasan kepada anak-anak. Misalnya sering membatasi siapa teman, apa aktivitas, dan di mana tempat bermain anak-anak.
Orangtua juga sering menetapkan aturan yang ketat dan tidak fleksibel, serta mengancam atau menghukum anak-anaknya jika melanggar aturan tersebut. Sikap ini dapat membuat anak-anak merasa tertekan, tidak percaya diri, dan tidak bahagia. Anak-anak yang terlalu dikontrol juga dapat menjadi pemberontak, penurut, atau penarik diri.
Orangtua sebaiknya tidak terlalu mengontrol pergaulannya. Tetapi memberikan kesempatan untuk membuat pilihannya sendiri sesuai dengan usia, dan kemampuan mereka.
Orangtua juga sebaiknya memberikan aturan yang jelas, konsisten, dan adil, serta memberikan alasan maupun konsekuensi dari aturan tersebut. Orangtua dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti berkomunikasi, bernegosiasi, menyelesaikan konflik, dan menghargai perbedaan.