(pexels/cottonbro studio)
Niatnya sih mau hemat, tapi kalau harus muter ke lima toko atau scrolling e-commerce berjam-jam cuma demi selisih Rp5.000, itu bisa jadi jebakan. Apalagi kalau kamu harus keluar ongkos tambahan buat bensin atau ongkir yang justru lebih mahal dari barang yang dibeli.
Waktu dan tenaga yang kamu korbankan juga punya nilai. Kalau itu semua kamu tukar hanya demi selisih harga kecil, bisa-bisa kamu malah rugi secara keseluruhan. Hemat yang seperti ini kelihatannya cerdas, tapi ujungnya bikin boros waktu, tenaga, dan uang juga.
Hidup hemat itu penting, tapi caranya harus tepat. Jangan sampai demi menghemat, kamu malah kehilangan hal yang lebih berharga: waktu, kesehatan, dan kualitas hidup. Jadi, yuk mulai bijak membedakan mana hemat yang benar, dan mana hemat yang cuma kelihatannya irit!