Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying

Orangtua juga bisa jadi penyebabnya lho

Maraknya kasus bullying di Indonesia membuat orangtua takut apabila anaknya menjadi korban bullying dan hingga berakibat fatal. Kasus bullying memang patut untuk diwaspadai. Namun bagaimana apabila seorang anak yang justru menjadi pelaku bullying

Kasus bullying tak jarang membuat korbannya menderita fisik dan mental, bahkan sampai berujung maut! Karenanya hal ini harus mendapat perhatian yang serius. Lalu bagaimana cara untuk mencegah bullying agar tidak semakin parah? Sebelum menjawab pertanyaan ini, simak dulu yuk di bawah ini penyebab anak menjadi pelaku bullying:

Baca Juga: 5 Perilaku Bullying yang Jarang Disadari, Yuk Introspeksi Diri!

1. Kurang perhatian dari orangtua di rumah

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi korban bullying. Freepik/jeswin

Setiap anak pasti selalu mendambakan perhatian dari orangtua. Akan tetapi, tidak semua orangtua memiliki kesadaran betapa pentingnya menyisihkan waktu untuk anak-anak. Akibat kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua, anak pun berpotensi menjadi pelaku bullying. 

Anak-anak menyerang orang lain untuk mendapatkan perhatian. Biasanya yang menjadi pelaku adalah anak-anak terlantar, anak-anak dari orangtua yang bercerai, atau anak-anak dengan orangtua di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.

2. Mendapat contoh yang buruk dari lingkungan

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi bullying (freepik/jcomp)

Seorang anak sangat gampang mencontoh segala hal yang mereka lihat dan alami di sekitarnya. Saudara yang lebih tua bisa menjadi penyebab utama masalah ini. Jika sang kakak mendapat gangguan dari orangtua maupun teman, mereka melampiaskan dengan menggertak anak lainnya untuk merasa lebih aman atau memberdayakan diri sendiri.

Hal itu juga memengaruhi cara anak memperlakukan teman sebayanya di sekolah. Sikap-sikap buruk seperti menghina orang lain dan menggertak dapat membuat anak meniru dan mengulanginya ke orang lain. Akhirnya anakpun berpotensi menjadi pelaku bullying. 

3. Memiliki kepercayaan diri yang rendah

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi Anak Insecure (Pexels.com/Pixabay)

Beberapa anak tidak percaya diri dengan kemampuan mereka. Akhirnya muncul anggapan bahwa mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri dengan menjatuhkan orang lain.

Dengan mengintimidasi orang lain, mereka merasa mendapatkan kelegaan dan lepas dari perasaan insecure. Mengapa? Karena berhasil mengalahkan orang lain. Kepercayaan diri itu justru didapat dengan melawan anak-anak yang lebih lemah. 

4. Memiliki kebutuhan untuk mengontrol

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi Anak Menindas Teman (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagian anak kadang memiliki kebutuhan untuk merasa populer di sekolah. Mereka menggertak teman sebayanya karena ingin mendominasi kelas dan merasa menjadi pemimpin kelompok. Kelompok ini seolah ingin mengontrol sesuatu agar berada di bawah kendali mereka.

Sikap seperti itu sangat berpotensi membuat mereka menjadi pelaku bullying. Anak-anak ini baru akan merasa puas setelah berhasil menyisihkan atau mengalahkan anak-anak lain dan membuat mereka takluk. 

5. Kurang toleransi dan menerima perbedaan

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi bullying. (Freepik/master1305)

Kasus bullying biasanya berkaitan dengan penampilan fisik, ras atau suku, jenis kelamin, disabilitas, agama, dan orientasi seksual. Anak-anak bisa terlibat dalam perilaku bullying karena kurangnya pengetahuan tentang perbedaan latar belakang maupun budaya lainnya. 

Anak pelaku bullying ini merasa bahwa orang lain yang berbeda dengan dirinya adalah sosok yang aneh dan cocok untuk dibully. Padahal itulah keindahan perbedaan. Mereka belum memahami bahwa ada hal lain di luar diri mereka dan itulah perbedaan. 

6. Selalu berpikir negatif

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi anak marah (pixabay.com/Mandyme27)

Saat anak berpikir negatif tentang temannya, bisa saja sang anak melakukan bullying. Prasangka buruk akan menumbuhkan kebencian di hati anak kepada orang lain. Anak akan selalu berpikir negatif dan tidak bisa melihat hal baik dalam diri temannya. 

Kondisi psikologi anak terkadang bisa menjadi pemicu pemikiran negatif. Dalam hal ini, orangtua dapat mencari bantuan kepada profesional untuk menyelesaikan kondisi tersebut.

7. Anak kurang memiliki empati

Waspada! 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku BullyingIlustrasi Anak Nakal (Pexels.com/RODNAE Productions

Para pelaku bullying biasanya sering menyalahkan orang lain dan tidak memiliki empati. Mereka menjadikan anak-anak yang lebih lemah sebagai target. Sebagian besar pelaku intimidasi tidak mengerti dampak dari perilaku mereka dan bagaimana perasaan orang yang dibully. Mereka malah senang melakukannya dan akan terus merundung.

Di sinilah peran orangtua sangat penting untuk menumbuhkan rasa empati kepada anak. Mereka perlu didekatkan dengan kasih sayang dan sikap saling menghargai. 

Itulah beberapa penyebab anak bisa menjadi pelaku bullying. Jangan dianggap sepele ya karena dampaknya bisa sangat fatal. 

Fitria Salmaa Rosyidah Photo Community Writer Fitria Salmaa Rosyidah

Menulis agar hidup lebih bermakna🌵

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya