5 Mindset Anti Minder Saat Kumpul Bareng Keluarga Besar

Kamu gak bisa mengontrol mereka, kecuali dirimu sendiri

Setiap kali ada hari raya besar, pasti gak sedikit dari kita yang sudah siap dengan agenda kumpul bersama keluarga besar. Ada makan bersama sembari mengobrol bertukar kabar. Exciting, sih, tapi gak jarang pula acara kumpul keluarga dianggap menakutkan.

Karena, kita akan berhadapan dengan sepupu atau kerabat lain yang gak terlalu dekat, tapi masih berstatus “keluarga”. Beragam pertanyaan mulai dari pacar sampai pekerjaan dilontarkan. Nah, sembari mempersiapkan mental, renungkan lima mindset di bawah agar kamu tak lagi minder saat ketemu keluarga besar.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Stres Ibu yang Lelah Mengurus Keluarga

Baca Juga: 5 Saran Mempekerjakan Babysitter, Demi Keamanan Anak!

1. Kumpul keluarga bukan ajang pamer prestasi

5 Mindset Anti Minder Saat Kumpul Bareng Keluarga Besarilustrasi keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Kalau menerapkan pemikiran bahwa acara kumpul keluarga bertujuan untuk bertukar kabar dan mempererat hubungan kekeluargaan, maka kamu gak akan merasa perlu untuk menyaingi saudara-saudaramu. Malah, kamu gak malu untuk belajar banyak dari pengalaman dan cerita mereka.

Walau memang ada satu-dua pertanyaan yang menyakitkan hati, tapi kamu hanya akan menganggap itu angin lalu. Kamu gak mudah terpancing emosi, karena tahu bahwa kumpul keluarga adalah waktu yang berharga dan sayang bila dihabiskan dengan bertengkar.

2. Kesuksesan saudaramu adalah kesuksesanmu

5 Mindset Anti Minder Saat Kumpul Bareng Keluarga Besarilustrasi kumpul bersama keluarga (pexels.com/fauxels)

Kalau benar-benar merangkul sepupu dan kerabatmu sebagai keluarga, maka kamu gak akan merasa “kalah” dengan kesuksesan mereka. Sebaliknya, kamu berbahagia dan tulus mendukung mereka.

Setiap orang punya waktunya sendiri. Apa yang dicapai sepupumu mungkin belum kamu capai sekarang, tapi biarlah itu menjadi motivasi agar kamu berusaha lebih baik.

3. Kamu gak bisa mengontrol mulut atau sikap orang lain, hanya sikapmu sendiri

5 Mindset Anti Minder Saat Kumpul Bareng Keluarga Besarilustrasi kumpul bersama keluarga (pexels.com/fauxels)

Baru datang, langsung dikomentarin soal fisik. Baru datang, mungkin sudah dihantam dengan beragam pertanyaan terkait status atau pekerjaan. Tidak apa-apa, guys, jangan keburu ciut duluan.

Ingatlah bahwa kamu tidak bisa mengontrol mulut atau sikap orang lain, tapi kamu bisa mengontrol pola pikirmu. Anggap saja itu sebagai bentuk kepedulian keluarga besar padamu, jangan malah jadi beban pikiran.

4. Perasaan rendah diri hanya akan merugikan diri sendiri

5 Mindset Anti Minder Saat Kumpul Bareng Keluarga Besarilustrasi wanita sedang bercakap-cakap (pexels.com/Karolina Grabowska)

Di mana pun kamu berada, dalam acara apa pun, kamu sendiri yang akan rugi bila membiarkan perasaan minder menggerogotimu. Kamu jadi gak bisa leluasa mengekspresikan diri, selalu bersembunyi di balik pengakuan orang, dan gak benar-benar bisa menikmati acara itu.

Tanyakan pada diri sendiri, kenapa kamu merasa minder? Cari penyebabnya, lalu sama-sama cabut akar itu. Butuh proses memang, tapi setidaknya kamu sudah punya keinginan untuk tidak lagi membiarkan perasaan rendah diri mengontrolmu.

5. Pola pikir dan perasaan adalah pilihan

5 Mindset Anti Minder Saat Kumpul Bareng Keluarga Besarilustrasi wanita (pexels.com/George Milton)

Apa kamu mau datang dengan perasaan minder? Apa kamu mau datang dengan pola pikir bahwa acara keluarga besar ini sia-sia dan membuatmu tidak nyaman?

Pada akhirnya, pilihan ada di tanganmu. Bagaimana kamu memandang acara kumpul keluarga ini—sebagai beban atau tidak, itu juga pilihanmu sendiri.

Lima pola pikir di atas bisa menjadi bekal untuk mempersiapkan kita pergi ke acara kumpul keluarga. No minder-minder lagi, saatnya datang dengan percaya diri.

Caroline Graciela Harmanto Photo Community Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya